Engkaulah pembela dan pelindungku, Allahku, pada-Mulah aku percaya. –Mazmur 91:2 (BIMK)
Baca: Mazmur 91:1-12, 14-16
Setelah istrinya berpulang, Fred merasa sangat terbantu dalam menanggung kesedihannya manakala ia menikmati sarapan setiap Senin pagi bersama beberapa sahabatnya sesama pensiunan. Kebersamaan mereka sungguh membangkitkan semangatnya, sehingga setiap kali kesedihan melanda, Fred menanti-nantikan pertemuan berikutnya dengan mereka. Meja mereka di sudut restoran menjadi tempat perlindungannya dari rasa duka.
Namun, setelah berjalan beberapa waktu, acara sarapan tersebut harus berakhir. Ada beberapa yang jatuh sakit; ada pula yang meninggal dunia. Perasaan hampa lalu mendorong Fred untuk mencari penghiburan di dalam Allah yang ia kenal sewaktu muda. “Sekarang aku sarapan seorang diri,” katanya, “tetapi aku ingat untuk terus berpegang pada kebenaran bahwa Yesus ada bersamaku. Saat melangkah keluar dari restoran itu, aku tidak pernah sendirian menghadapi hari-hariku.”
Fred menemukan perlindungan dan penghiburan dalam hadirat Allah, seperti yang dialami pemazmur: “Engkaulah pembela dan pelindungku, . . . pada-Mulah aku percaya” (Mzm. 91:2 BIMK). Fred kini mengerti bahwa perlindungan itu tidak hadir dalam bentuk tempat persembunyian secara fisik, melainkan pada kehadiran Allah yang selalu dapat kita percayai dan andalkan (ay. 1). Baik Fred maupun sang pemazmur mengalami bahwa mereka tidak perlu sendirian menghadapi hari-hari yang sulit. Kita juga dapat meyakini perlindungan dan pertolongan Allah. Saat kita datang kepada-Nya dengan hati yang percaya, Dia berjanji akan menjawab dan menyertai kita (ay. 14-16).
Apakah kita memiliki suatu tempat yang kita tuju saat hidup terasa sulit? Tempat itu takkan abadi, tetapi Allah kekal adanya. Pelindung kita yang sejati menunggu kita untuk datang kepada-Nya.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Saat hidup terasa sulit, ke mana Anda mencari perlindungan? Bagaimana Anda dapat berpaling kepada Allah dan mempercayai Dia sebagai tempat perlindungan Anda yang sejati?
Ya Allah, Engkaulah tempat perlindunganku. Engkau senantiasa hadir dan tak pernah meninggalkanku sendirian. Pertolongan dan perlindungan-Mu selalu melingkupiku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Mazmur 91 tidak mencantumkan nama penulisnya. Namun, karena ayat 1-2 melanjutkan tema tentang Allah sebagai “tempat perteduhan kami” yang diperkenalkan dalam Mazmur 90:1, sejumlah ahli berpendapat bahwa Musa menulis kedua mazmur tersebut sebagai eksposisi dari Ulangan 33:27: “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu.” Pemazmur memperingatkan akan adanya ancaman, jebakan berbahaya, penyakit mematikan, kejadian tak terduga, serangan fisik, dan bencana yang membahayakan kita (Mazmur 91:3,5-6). Mazmur ini tidak menjanjikan keluputan dari segala bahaya itu, tetapi meyakinkan kita akan adanya perlindungan dalam Allah (ay. 9-16). Mereka yang mempercayai-Nya (ay. 2), mengasihi-Nya (ay. 14), dan berdoa kepada-Nya (ay. 15) tidak perlu takut. Berbagai metafora yang gamblang digunakan untuk menggambarkan keamanan dan keselamatan yang Dia sediakan: “lindungan Yang Mahatinggi” dan “naungan Yang Mahakuasa” (ay. 1); “tempat perlindungan” dan “kubu pertahanan” (ay. 2); “perisai dan pagar tembok” (ay. 4); dan “tempat perteduhan” (ay. 9). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar