Bertekunlah dalam doa. –Kolose 4:2
Baca: Kolose 4:2-6, 12-13
“Aku telah mendoakanmu selama 50 tahun,” kata seorang wanita lanjut usia kepada teman saya, Lou. Lou menatap wanita itu dengan rasa syukur yang mendalam. Ia sedang mengunjungi suatu desa di Bulgaria tempat ayahnya tumbuh besar hingga remaja. Wanita yang beriman kepada Yesus itu tinggal di sebelah rumah kakek-nenek Lou. Begitu mendengar kelahiran Lou di belahan dunia yang lain, wanita itu mulai mendoakannya. Kini, lebih dari setengah abad kemudian, Lou mengunjungi desa itu dalam sebuah perjalanan bisnis, dan sementara berada di sana ia bersaksi kepada sekelompok orang mengenai imannya. Lou baru percaya kepada Tuhan Yesus saat ia hampir berusia 30 tahun, dan ketika wanita tadi menghampirinya setelah kesaksiannya, Lou pun terpikir tentang dampak dari ketekunan doa beliau terhadap keputusannya untuk percaya kepada Tuhan.
Kita tidak akan pernah tahu seluruh dampak dari doa-doa kita di dunia ini. Namun, Kitab Suci memberikan nasihat berikut: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kol. 4:2). Ketika Paulus menuliskan kata-kata tersebut kepada jemaat di kota Kolose, ia sendiri juga minta didoakan agar Allah “membuka pintu” untuk pemberitaan Injil yang dilakukannya ke mana pun ia pergi (ay. 3).
Terkadang kita mungkin berpikir, Saya tidak memiliki karunia rohani untuk berdoa. Namun, dari semua karunia rohani yang tertulis dalam Alkitab, doa memang tidak termasuk di dalamnya. Ini mungkin karena Allah rindu setiap dari kita berdoa dengan penuh iman dan ketekunan, supaya kita akan melihat hasil yang hanya dapat dicapai oleh Allah sendiri.
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda telah merasakan berkat dari doa-doa orang lain? Siapa yang sedang Anda doakan hari ini?
Ya Bapa, terima kasih, karena Engkau berkenan mendengarkanku! Tolonglah aku untuk menghargai kesempatan berbicara dengan-Mu dan berdoa untuk sesamaku setiap hari.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Paulus menutup suratnya kepada jemaat di Kolose dengan mendorong orang-orang percaya: “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Kolose 4:2). Pakar Alkitab N.T. Wright memberikan penafsiran berikut: “Hubungannya dengan ucapan syukur di sini mungkin menunjukkan adanya rangkaian dari tiga ritme: berdoa syafaat, 'menantikan' jawaban doa, dan ucapan syukur ketika muncul jawaban.” Selain doa untuk kehidupan mereka sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka, Paulus juga meminta doa untuk dirinya sendiri dan rekan-rekan sepelayanannya, agar pintu bagi pesan mereka dapat dibukakan dan agar mereka dapat mewartakan kabar baik tentang Kristus (ay. 3-4). Akhirnya, Rasul Paulus meyakinkan jemaat Kolose betapa ia mengasihi mereka dengan mengingatkan mereka bahwa Epafras “selalu bergumul dalam doanya untuk kamu” (ay. 12). –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar