• Sosok yang Indah 2024-07-31

    Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada . . . oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. –Yesaya 53:2,5

    Baca: Yesaya 53:1-6

    Selama lebih dari 130 tahun, Menara Eiffel telah berdiri megah di tengah kota Paris sebagai karya arsitektur yang gemilang dan indah. Kota itu dengan bangga menjadikan menara tersebut sebagai unsur penting dari kemegahannya.

    Namun, saat menara itu dibangun, banyak orang memandangnya sebelah mata. Guy de Maupassant, seorang penulis Prancis yang ternama, mengatakan bahwa menara itu memiliki “ketipisan yang tidak masuk akal, seperti cerobong asap pabrik.” Ia tidak dapat melihat keindahannya.

    Kita yang mengasihi Yesus dan telah mempercayai Dia sebagai Juruselamat tentu menganggap Dia sebagai sosok yang indah—karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Akan tetapi, Nabi Yesaya menuliskan kata-kata berikut: “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya” (53:2).

    Namun, keagungan tak terkira dari apa yang telah Dia lakukan bagi kita merupakan bentuk keindahan paling sejati dan murni yang pernah dikenal dan dialami manusia. “Penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya” (ay. 4). Dia “tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (ay. 5).

    Kita tidak akan pernah mengenal sosok seindah dan seagung Dia yang telah menderita bagi kita di kayu salib, yang menanggung pada diri-Nya hukuman tak terkatakan yang diakibatkan oleh dosa-dosa kita.

    Itulah Yesus, Sosok yang terindah. Pandanglah Dia, Sang Pemberi hidup.

    Oleh: Dave Branon

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Yesus telah menyatakan keindahan-Nya kepada Anda? Bagi Anda, apa artinya berharap hanya kepada Dia?

    Tuhan Yesus yang terindah, terima kasih atas pengorbanan-Mu yang tanpa pamrih untukku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Yesaya 53 memberi kita gambaran yang jelas dalam Perjanjian Lama tentang pengorbanan Kristus dengan menggambarkan penolakan yang dialami-Nya (ay. 1-3), penderitaan-Nya menggantikan kita (ay. 4-6), kematian-Nya sebagai kurban dan penguburan-Nya (ay. 7-9), dan penebusan-Nya yang membawa pendamaian dan kebangkitan-Nya (ay. 10-12). Pasal ini adalah yang terakhir dari empat nubuatan mesianis dalam Kitab Yesaya (42:1-9; 49:1-13; 50:4-11; 52:13–53:12) yang dikenal sebagai “Kidung Sang Hamba” karena berisi nubuat-nubuat yang menyebut Yesus Sang Mesias sebagai Hamba (42:1; 49:3; 50:10; 52:13), meskipun para ahli Yahudi cenderung mengenali Hamba itu sebagai Israel sendiri.

    Dalam Perjanjian Baru, ayat-ayat dalam Yesaya dikutip atau disinggung berkali-kali. Para penulis Perjanjian Baru dengan tegas menerapkan kutipan dari Yesaya 53 kepada Kristus (Matius 8:17; Markus 15:28; Lukas 22:37; Yohanes 12:38-41; Kisah Para Rasul 8:32-35; Roma 10:16; 1 Petrus 2:24). –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB