Turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. –2 Raja-raja 5:14
Baca: 2 Raja-raja 5:1-3, 9-14
Hidangan favorit pelanggan di kedai makan milik Jocelyn adalah bubur. Ia selalu mengaduk bubur nasinya dengan hati-hati hingga teksturnya lembut sempurna. Karena itu, ia terkejut ketika seorang pelanggan tetap mengeluh, “Hari ini rasa buburmu berbeda. Teksturnya tidak selembut biasanya.”
Rupanya kali itu asisten baru Jocelyn yang mempersiapkan buburnya. Ia menjelaskan mengapa bubur itu terasa berbeda. “Saya tidak mengaduknya selama yang ditunjukkan dalam resep, karena begitulah cara saya membuatnya di rumah. Saya juga menambahkan minyak wijen. Menurut saya, rasanya lebih enak begitu.” Sang asisten memutuskan untuk mengabaikan resep yang ada dan membuat bubur dengan caranya sendiri.
Adakalanya saya juga bersikap demikian saat merespons perintah Allah. Alih-alih sepenuhnya menaati perintah-Nya di dalam Kitab Suci, saya condong mengikuti pemikiran sendiri dan melanjutkan dengan cara saya.
Naaman, panglima raja Aram, nyaris melakukan kesalahan yang sama. Setelah menerima petunjuk Allah melalui Nabi Elisa untuk membenamkan dirinya di Sungai Yordan agar kustanya sembuh, perwira yang sombong itu marah. Ia memiliki ekspektasi sendiri tentang bagaimana seharusnya ia disembuhkan, dan percaya pemikirannya lebih baik daripada perintah Allah (2 Raj. 5:11-12). Namun, pegawai-pegawainya meyakinkan Naaman agar mendengarkan perkataan Elisa (ay. 13). Hasilnya, Naaman pun disembuhkan.
Saat kita melakukan segala sesuatu dengan cara Allah, kita akan mengalami damai sejahtera yang tak terlukiskan. Mari bekerja bersama-Nya untuk menggenapi tujuan-tujuan-Nya.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda membiarkan pemikiran Anda menjauhkan Anda dari ketaatan kepada Allah? Bagaimana sikap tersebut mempengaruhi karya Allah dalam hidup Anda?
Ya Allah, tolonglah aku untuk sepenuhnya taat kepada-Mu, karena perintah-Mu jauh lebih baik daripada pemikiranku sendiri.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Apa yang kita lihat dari diri Naaman dalam 2 Raja-Raja 5 mengingatkan kita pada kecenderungan manusia untuk melakukan “strategi penyelamatan diri.” Maksudnya adalah segala rencana yang kita susun sendiri demi mengembangkan diri, status kita di hadapan orang lain, dan bahkan di hadapan Allah. Meski tidak ada yang salah dengan pengembangan diri secara umum, kita hanya dapat memiliki hubungan yang benar dengan Allah dengan cara menerima pengorbanan Kristus sebagai penebusan atas hukuman dosa-dosa kita. Tidak boleh ada kesombongan, kebenaran diri, dan hikmat duniawi yang menghalangi kita. Kisah Para Rasul 16:30-31 berkata, “‘Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’” –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar