• Isu-isu yang Sensitif 2024-10-31

    Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah! –Markus 12:17

    Baca: Markus 12:13-17

    Dalam salah satu komik Peanuts, seorang teman mengejek Linus yang percaya adanya Labu Raksasa. Dengan kecewa, Linus pergi dan berkata, “Sekarang aku tahu ada tiga hal yang tidak boleh dibahas dengan orang lain . . . agama, politik, dan Labu Raksasa!”

    Labu Raksasa memang hanya ada di pikiran Linus, tetapi dua topik lainnya memang isu-isu sensitif yang dapat memecah-belah bangsa, keluarga, dan pertemanan. Masalah serupa juga terjadi pada zaman Yesus. Orang Farisi sangat religius dan berusaha mematuhi hukum Perjanjian Lama secara harfiah. Orang Herodian memang lebih politis, tetapi kedua kelompok ini sama-sama ingin melihat bangsa Yahudi terbebas dari penjajahan Romawi. Karena Yesus tampaknya tidak mengikuti tujuan yang mereka kejar, mereka pun menanyai Dia dengan pertanyaan bernada politis: haruskah rakyat membayar pajak kepada Kaisar (Mrk. 12:14-15)? Jika Yesus menjawab ya, orang-orang akan membenci Dia. Sebaliknya, jika Dia menjawab tidak, tentara Romawi dapat menangkap Dia karena dianggap memberontak.

    Yesus lalu meminta sekeping koin. “Gambar dan tulisan siapakah ini?” tanya Yesus (ay. 16). Semua orang tahu itu gambar dan tulisan Kaisar. Jawaban Yesus masih berguna bagi kita sampai hari ini: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” (ay. 17). Yesus berhasil menghindari jebakan mereka dengan menetapkan prioritas yang tepat.

    Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Dengan mengikuti teladan-Nya, kita juga dapat mencari dahulu Allah dan kerajaan-Nya, sehingga kita dapat mengalihkan fokus dari hal-hal yang bisa memecah-belah untuk memandang kepada Dia, Sang Kebenaran.

    Oleh: Tim Gustafson

    Renungkan dan Doakan

    Bagi Anda, isu-isu sensitif apa yang cenderung membawa perpecahan? Bagaimana memusatkan perhatian kepada Yesus dapat menolong Anda dalam interaksi dengan orang lain hari ini?

    Ya Bapa, aku membutuhkan hikmat dan bimbingan-Mu dalam semua interaksiku dengan orang lain.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Salah satu alasan para pemimpin agama mencoba untuk “menjebak [Yesus] dengan kata-kata yang diucapkan-Nya” (Markus 12:13 AYT) adalah untuk mendiskreditkan-Nya dan kemudian menuduh-Nya melakukan penghujatan karena mengaku sebagai Allah (lihat Matius 26:63-65; Lukas 20:20). Yesus membuat klaim eksklusif bahwa Dia adalah Mesias (Matius 26:63-64) dan satu-satunya jalan menuju Bapa: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Kitab Kisah Para Rasul menggarisbawahi klaim eksklusif ini: “Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). Yohanes menjelaskannya ketika ia menulis, “Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia” (1 Yohanes 4:14). Kabar baiknya adalah bahwa di dalam Kristus, kita memiliki Juruselamat kita! –Bill Crowder

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB