• Memilih Kehidupan 2024-11-15

    Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu. –Ulangan 30:19

    Baca: Ulangan 30:11-20

    Nathan dibesarkan dalam keluarga yang percaya kepada Kristus. Namun, saat kuliah, ia mulai berpaling dari iman masa kecilnya dan mulai ikut-ikutan berpesta pora dan mabuk-mabukan. “Allah membawa saya kembali kepada-Nya saat saya tidak layak,” katanya. Di suatu musim panas, Nathan pergi ke kota-kota besar di negaranya untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada orang-orang yang ditemuinya di jalanan. Sekarang Nathan sedang menyelesaikan masa magang di gerejanya dengan melayani kaum muda. Nathan sangat rindu membimbing anak-anak muda agar mereka tidak menyia-nyiakan hidup mereka dengan menjauh dari Tuhan.

    Seperti Nathan, Musa sang pemimpin Israel juga memiliki kerinduan yang mendalam bagi generasi berikutnya. Dalam kesadaran bahwa masa kepemimpinannya akan segera berakhir, Musa menyampaikan hukum Allah yang baik kepada bangsanya dan kemudian menjelaskan apa saja hasil dari ketaatan maupun ketidaktaatan: berkat dan hidup adalah upah ketaatan, tetapi kutuk dan kematian menjadi akibat dari ketidaktaatan. “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,” katanya, “sebab hal itu berarti hidupmu” (ay. 19-20). Musa mendorong mereka untuk mengasihi Allah, “mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya” (ay. 20).

    Memilih dosa pasti akan mendatangkan akibat. Namun, saat kita kembali menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, Dia pasti akan mengasihani (ay. 2-3) dan memulihkan kita (ay. 4). Janji ini Dia penuhi di dalam sejarah bangsa Israel, bahkan lebih lagi, lewat karya Yesus yang tuntas di kayu salib demi membawa kita ke dalam persekutuan dengan Allah. Hari ini kita juga dihadapkan pada pilihan, dan biarlah kita memilih kehidupan.

    Oleh: Karen Pimpo

    Renungkan dan Doakan

    Dalam aspek hidup apa Anda merasa paling sulit untuk mengikuti kehendak Allah? Bagaimana Anda dapat mendorong generasi mendatang untuk mau memilih kehidupan?

    Tuhan Yesus, aku bersyukur, karena Engkau telah membuka jalan untuk membawaku kembali ke dalam persekutuan yang intim bersama-Mu.

    Amin......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Generasi yang berdiri di ambang tanah perjanjian bukanlah generasi yang pernah berada di Gunung Sinai ketika Allah memanggil Israel untuk menjadi umat perjanjian-Nya. Hukum Allah, yang menunjukkan bagaimana orang Israel harus berhubungan dengan Dia dan dengan satu sama lain, telah diberikan kepada generasi sebelumnya (Keluaran 19–20). Jadi, sebelum memasuki tanah perjanjian, Musa mengulangi hukum itu sehingga generasi baru Israel juga dapat mempelajari apa yang telah Allah nyatakan. Peristiwa pemberian hukum yang kedua itulah isi Kitab Ulangan, yang dalam bahasa Inggris disebut “Deuteronomy” atau “hukum kedua.” –Bill Crowder

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB