• Mengasihi Musuh Kita 2024-11-11

    Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. –Matius 5:44

    Suatu kali dalam Perang Dunia II, Lynne Weston, seorang anggota korps medis Angkatan Laut AS, bergabung dengan regu marinir dalam penyerangan terhadap pulau-pulau yang dikuasai musuh. Menghadapi korban dengan luka-luka serius adalah hal yang tak terelakkan. Dengan penuh dedikasi, ia memberikan pertolongan pertama kepada para prajurit yang terluka untuk mempersiapkan evakuasi mereka. Dalam sebuah insiden, unitnya menemukan seorang prajurit musuh dengan luka parah di perut. Karena lukanya, prajurit itu tidak bisa diberi minum air. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, Kopral Weston pun memberikan transfusi plasma darah.

    “Simpan plasma itu untuk tentara kita, Kadet!” teriak seorang marinir. Namun, Weston mengabaikannya. Ia tahu apa yang Yesus perintahkan: “Kasihilah musuhmu” (Mat. 5:44).

    Yesus tidak sekadar mengucapkan kata-kata yang sulit itu, melainkan Dia benar-benar menghidupinya. Saat Dia ditangkap dan digiring untuk menghadap Imam Besar, “orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya” (Luk. 22:63). Penganiayaan itu terus berlanjut sepanjang berlangsungnya pengadilan palsu hingga pelaksanaan eksekusi-Nya. Yesus tidak hanya menanggung semua itu. Saat para prajurit Romawi menyalibkan-Nya, Dia berdoa untuk pengampunan mereka (23:34).

    Mungkin kita tidak menghadapi musuh yang benar-benar berusaha merenggut nyawa kita. Namun, semua orang tahu apa rasanya menderita cemoohan dan penghinaan. Reaksi alami kita biasanya adalah marah. Namun, Yesus menuntut lebih dari kita: “Berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:44).

    Hari ini, marilah kita menghidupi kasih seperti itu, dengan menunjukkan kebaikan seperti yang Yesus lakukan—bahkan kepada musuh kita.

    Oleh: Tim Gustafson

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana biasanya Anda menanggapi orang-orang yang membenci atau gagal memahami Anda? Tanggapan apa yang Allah inginkan dari Anda?

    Bapa Surgawi, tolonglah aku mengasihi sesamaku seperti Engkau mengasihiku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Melalui perkataan dan teladan-Nya, Yesus mengajar kita untuk tidak melupakan apa yang sangat penting ketika kita mengalami situasi-situasi yang tidak mengenakkan. Sama seperti Kristus tidak membiarkan diri-Nya tergoda Iblis di padang gurun pada awal masa pelayanan-Nya (Matius 4; Lukas 4), Dia juga berhasil mempertahankan integritas dan kesetiaan kepada misi-Nya ketika Dia diejek dan dianiaya (Lukas 22:63). Seperti ucapan-Nya, “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat” (Matius 5:11), Yesus tetap setia pada jalan-Nya. Doa-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka . . .” (Lukas 23:34) konsisten dengan ajaran-Nya: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (6:27-28). Melalui Roh-Nya, semua orang yang mengaku percaya kepada-Nya akan dimampukan untuk melakukan apa yang Yesus ajarkan dan contohkan.

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB