Anak itu harus engkau beri nama Yesus, karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. (Matius 1:21 BIMK)
Baca: Matius 1:18-25
Perjalanan kereta gantung yang biasa melintasi sebuah lembah di Pakistan itu tiba-tiba berubah menjadi pengalaman yang mengerikan. Tak lama setelah berjalan, dua utas kabel penopang kereta gantung itu putus, sehingga delapan penumpang—termasuk murid-murid sekolah—terkatung-katung setinggi ratusan meter di udara. Situasi tersebut memicu operasi penyelamatan yang penuh tantangan selama 12 jam oleh militer Pakistan. Mereka menggunakan zipline, helikopter, dan sarana lainnya untuk menyelamatkan para penumpang.
Regu penyelamat yang sangat cakap itu patut diapresiasi, tetapi pekerjaan mereka tidaklah sebanding dengan pekerjaan Yesus yang berdampak kekal. Misi kedatangan Yesus adalah untuk menyelamatkan dan membebaskan kita dari dosa dan maut. Sebelum kelahiran Kristus, seorang malaikat memerintahkan Yusuf agar mengambil Maria sebagai istrinya karena kandungannya berasal dari “Roh Kudus” (Mat. 1:18,20). Yusuf juga diperintahkan untuk menamai putranya Yesus, karena Dia akan “menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (ay. 21). Meski nama itu sudah umum digunakan pada abad pertama, hanya Anak inilah yang memenuhi syarat menjadi Juruselamat (Luk. 2:30-32 ). Kristus datang pada waktu yang tepat untuk menjamin dan meneguhkan keselamatan kekal bagi semua orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya.
Kita semua terjebak dalam “kereta gantung” dosa dan maut, terkatung-katung di atas jurang keterpisahan abadi dari Allah. Namun, dalam kasih dan anugerah-Nya, Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan dan membawa kita pulang dengan selamat kepada Bapa kita di surga. Puji Tuhan!
Oleh: Marvin Williams
Renungkan dan Doakan
Misi penting apa yang dibawa oleh Sang Bayi yang dilahirkan Maria? Bagi Anda, apa arti penyelamatan yang Yesus kerjakan?
Tuhan Yesus, buatlah hatiku bersukacita, karena menyadari bahwa meski aku pernah tersesat, kini aku sudah ditemukan kembali oleh kasih karunia-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Matius dengan jelas mengatakan bahwa Maria hamil “sebelum [ia dan Yusuf] hidup sebagai suami isteri” (Matius 1:18). Yusuf tentu menyadari bahwa kejadian tersebut menodai pertunangan mereka, dan ini dianggap sama dengan perzinahan, yang dikenakan hukuman mati (Imamat 20:10). Yusuf, yang “selalu mentaati hukum agama” (Matius 1:19 BIMK), berencana untuk menceraikan Maria secara diam-diam, dan sikap ini menyingkapkan karakternya yang tulus. Namun, penting juga untuk diperhatikan bahwa ia mempercayai apa yang malaikat katakan (ay. 24) dan akhirnya menikahi Maria. Tentulah keputusan itu membuat mereka berisiko diolok-olok orang. Ketika Yesus kembali ke “tempat asal-Nya” untuk melayani, orang pun bertanya-tanya, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu?” (Matius 13:54-55). Tentu saja Yesus lebih dari sekadar “anak tukang kayu.” Dialah Mesias.
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar