• Siapa yang Harus Kita Dengarkan 2024-12-18

    Seorang nabi dari tengah-tengahmu, . . . sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (Ulangan 18:15)

    Baca: Ulangan 18:15-18

    “Saya harus mengumumkan situasi genting. Pilot saya meninggal dunia.” Dengan gugup, Doug White mengucapkan kata-kata itu kepada menara kendali yang memantau penerbangannya. Beberapa menit setelah lepas landas, pilot pesawat pribadi yang disewa keluarga Doug mendadak meninggal dunia. Doug pun masuk ke kokpit hanya dengan berbekal pelatihan tiga bulan dalam menerbangkan pesawat yang tidak begitu canggih. Lalu, dengan saksama Doug mendengarkan petugas kontrol dari bandara setempat yang membimbingnya dalam upaya mendaratkan pesawat. Setelahnya, Doug berkata, “[Mereka] telah menyelamatkan keluarga saya dari kematian yang nyaris tak terelakkan.”

    Kita memiliki satu-satunya Pribadi yang dapat membantu kita mengatasi beragam tantangan kehidupan. Musa berkata kepada umat Israel, “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, . . . sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan” (Ul. 18:15). Selain menunjuk kepada nabi demi nabi yang Allah hadirkan bagi umat-Nya, janji tersebut juga berbicara tentang Sang Mesias. Baik Petrus maupun Stefanus kelak menyatakan bahwa nabi terbesar itu adalah Yesus (Kis. 3:19-22; 7:37, 51-56). Dia sendiri datang untuk mengajarkan perintah Allah yang penuh kasih dan bijaksana (Ul. 18:18).

    Saat Kristus ada di dunia, Allah Bapa pernah berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!” (Mrk. 9:7). Agar dapat hidup dengan bijaksana dan terhindar dari kehancuran dalam hidup ini, mari dengarkanlah Yesus saat Dia berbicara melalui Kitab Suci dan Roh Kudus. Mendengarkan dan menaati Dia akan mengubahkan hidup kita.

    Oleh: Tom Felten

    Renungkan dan Doakan

    Mengapa terkadang sulit untuk mendengar suara Tuhan di dunia ini? Bagaimana Anda dapat lebih sungguh mengikuti perkataan-Nya yang bijaksana dan penuh kasih hari ini?

    Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk mendengar dan menaati suara-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Dua bulan sesudah meninggalkan Mesir, bangsa Israel berkumpul di kaki Gunung Sinai untuk menerima hukum Allah (Keluaran 19:16-25). Karena ketakutan setelah Allah menyingkapkan diri-Nya dalam guruh, petir, asap membubung, dan gunung yang bergetar hebat (ay. 16-18), bangsa Israel meminta-Nya untuk tidak berbicara langsung kepada mereka, tetapi melalui Musa, supaya mereka tidak mati oleh karena kekudusan-Nya (20:18-19). Empat puluh tahun kemudian, Musa bernubuat bahwa Allah akan menghadirkan seorang nabi, yaitu perantara yang akan menyatakan firman-Nya kepada mereka (Ulangan 18:15-20). Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak meniru praktik okultisme bangsa-bangsa yang tidak mengenal-Nya. Khususnya, mereka tidak boleh pergi kepada petenung, peramal, penelaah, penyihir, dan pemantera (ay. 9-14). Mereka hanya boleh mendengarkan “nabi dari tengah-tengahmu, . . . sama seperti [Musa]” (ay. 15) yang akan Allah kirimkan. Nabi ini akan menjadi lebih besar dari Musa (Ibrani 3:1-6). Yesus, Sang “Musa yang baru,” adalah satu-satunya perantara antara Allah dan umat manusia (Kisah Para Rasul 3:22-23; 1 Timotius 2:5).

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB