• Lebih Baik daripada Hidup 2025-01-09

    Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. –Mazmur 63:4

    Baca: Mazmur 63

    Setelah mengalami lagi suatu kemunduran fisik yang tak terduga, saya bergabung dengan suami dan jemaat lainnya untuk retret di pegunungan. Dengan tertatih-tatih saya menaiki anak tangga kayu menuju sebuah gereja kecil di atas bukit. Seorang diri di tengah malam yang gelap, saya berhenti untuk beristirahat sejenak di salah satu anak tangga. “Tuhan, tolong aku,” bisik saya seraya terdengar bunyi musik dari kejauhan. Saya kembali melangkah perlahan-lahan hingga tiba di sebuah ruangan yang mungil. Sambil menahan rasa sakit, saya menghela napas dengan penuh syukur karena Allah telah mendengarkan doa saya di alam terbuka!

    Dalam Alkitab, sejumlah momen penyembahan kepada Allah yang paling mendalam terjadi di alam terbuka. Ketika bersembunyi di padang gurun Yehuda dan kemungkinan besar dalam pelarian dari kejaran anaknya, Absalom, Raja Daud bernyanyi: “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu” (Mzm. 63:2). Setelah mengalami kuasa dan kemenangan dari Allah, Daud menyatakan bahwa kasih setia Allah “lebih baik dari pada hidup” (ay. 4). Itulah yang menjadi dasar komitmen Daud untuk memuji Allah sepanjang hidupnya, bahkan saat ia berada di padang belantara (ay. 3-7 ). Daud berkata, “Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku” (ay. 8-9).

    Seperti Daud, bagaimanapun keadaan kita atau ancaman dari pihak-pihak yang melawan kita, kita pun dapat menunjukkan keyakinan iman kita kepada Allah dengan memuji-Nya (ay. 12). Meski kita akan menderita, bahkan terkadang bukan karena kesalahan kita sendiri, kita dapat meyakini bahwa kasih Allah selalu lebih baik daripada hidup.

    Oleh: Xochitl Dixon

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana kesadaran akan kasih Allah kepada Anda dapat menguatkan, saat Anda merasa diserang atau bergumul berat? Kapan iman Anda pernah dikuatkan melalui pujian dan penyembahan kepada Allah di masa-masa sulit?

    Ya Allahku, sungguh, kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup!

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Daud menulis 75 mazmur, 73 di antaranya mencantumkan namanya sebagai penulis. Kisah Para Rasul 4:25 mengonfirmasi bahwa ia menulis Mazmur 2, dan Ibrani 4:7 mengonfirmasi bahwa ia menulis Mazmur 95.

    Keterangan di Mazmur 63 mencantumkan latar belakang sejarahnya. Kita diberi tahu bahwa Daud menulis mazmur ini “ketika ia ada di padang gurun Yehuda.” Adakalanya Daud kabur ke padang gurun, ketika ia lari dari Saul (baca 1 Samuel 23:14-15; 24:2), dan juga ketika anaknya Absalom memberontak untuk merebut takhtanya (baca 2 Samuel 15:13-30). Ketika ia menulis Mazmur 63, kemungkinan ia sedang melarikan diri dari Absalom karena Daud menyebut dirinya sebagai “raja” (ay. 12), sementara ia belum menjadi raja ketika Saul mengejar dirinya. –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB