Kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, . . . yang sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. –Ibrani 4:14-15
Baca: Ibrani 4:12-16
Dalam acara perbaikan rumah di TV, seorang desainer interior memuji ubin keramik buatan tangan yang mereka pilih untuk area kamar mandi. Berbeda dari ubin keluaran pabrik yang semuanya identik, ubin buatan tangan tersebut “sempurna dalam ketidaksempurnaannya”. Ketidaksempurnaan justru memberikan keindahan yang unik pada setiap potong ubin, sehingga memperkuat corak dan pesona ruangan yang sering digunakan itu.
Saya tidak tahu banyak tentang desain interior, dan bagaimana corak ubin dapat memberikan kesan yang positif atau negatif. Meski ubin tadi sempurna dalam ketidaksempurnaannya, tetapi Yesus yang berinkarnasi (datang sebagai seorang manusia ke dunia) adalah sepenuhnya sempurna. Penulis Kitab Ibrani menyatakan: “Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibr. 4:15). Selama keberadaan-Nya di muka bumi ini, Yesus sama sekali tidak pernah mengucapkan kata-kata yang berdosa maupun melakukan tindakan dosa. Dia sepenuhnya sempurna.
Kita didorong, seperti nasihat dalam Kitab Ibrani, untuk “teguh berpegang pada pengakuan iman kita” di dalam Tuhan Yesus (ay. 14) karena Dia mengerti dan ikut merasakan pergumulan-pergumulan kita. Dia pernah mengalami semuanya—tetapi dengan tanpa cela. Juruselamat kita yang sepenuhnya sempurna sanggup menolong kita dalam segala hal.
Oleh: Bill Crowder
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda pernah menyadari ketidaksempurnaan Anda sendiri? Bagaimana Anda dapat bersyukur untuk Sang Juruselamat yang sempurna, yang telah menanggung segala sesuatu sebagai Imam Besar kita yang sempurna di hadapan Bapa kita?
Bapa Maha Kasih, aku bersyukur untuk pengalaman Tuhan Yesus selama Dia hidup, melangkah, dan berkarya di dunia kami yang telah rusak, tetapi tidak berdosa.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah imam sempurna yang mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai korban tanpa cela demi pengampunan semua orang yang menerima pengorbanan-Nya tersebut sebagai penebusan dosa mereka (Ibrani 9:12-14). Kitab Ibrani sarat dengan kabar baik ini! Kedudukan Kristus sebagai imam besar adalah untuk selama-lamanya, sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 7:23-25. Kemudian, sang penulis menjelaskan kesempurnaan-Nya: “[Ia] yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya” (ay. 26-28). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar