• Hidup dan Mati dalam Kristus 2025-04-17

    Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Yohanes 12:24

    Di hadapan regu tembak, Fyodor Dostoesvsky menjalani saat-saat terakhir hidupnya dengan tenang. Dostoevsky, seorang yang beriman kepada Yesus, dianggap sebagai salah satu penulis terbesar dalam dunia literatur. Novelnya yang monumental, The Brothers Karamazov, menggali tema-tema seputar Allah, kehidupan, dan kematian. Menjelang kematiannya, konon Dostoevsky “berbicara tentang Kristus dengan sukacita yang menggebu-gebu.” Senapan-senapan pun dikokang. “Siap! . . . Bidik . . .”

    Saat menyinggung tentang penghukuman-Nya sendiri, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya (dan juga kepada kita) tentang nilai abadi dari kehidupan dan kematian dengan berkata, “Telah tiba saatnya” (Yoh. 12:23). Gambaran yang digunakan-Nya adalah sebuah biji (hidup kita), yang akan menghasilkan panen besar melalui pengorbanannya sendiri (ay. 24). Tuhan Yesus menasihati kita agar jangan terlalu mencintai hidup ini, karena siapa saja yang rela mengorbankan nyawanya di dunia ini akan memperoleh “hidup yang kekal” (ay. 25).

    Dibutuhkan pengorbanan untuk menjadi murid Kristus. Namun, kita dapat berharap pada perkataan-Nya, “Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa” (ay. 26).

    Fyodor menghadapi kematian dengan penuh keberanian. Namun, pada detik-detik terakhir, tibalah sepucuk surat penangguhan dari Tsar. Hidup Dostoevsky terselamatkan, tetapi pengalaman itu akan mempengaruhi semua karyanya di kemudian hari. Bahkan, epigraf dari The Brothers Karamazov adalah ayat ini, Yohanes 12:24: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”

    Oleh: Kenneth Petersen

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana iman mempengaruhi pemikiran Anda tentang hidup dan mati? Hal apa dari masa mendatang yang membuat Anda bersukacita?

    Allah Bapa, tolonglah aku untuk menerima tantangan dari pemuridan dan memahami arti kehidupan melalui kematian.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB