Siapa menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung. Siapa mengakui dan meninggalkannya, akan dikasihani Tuhan. –Amsal 28:13 (BIMK)
Baca: Amsal 28:9-13
Sumber racun yang tersembunyi dan terabaikan dapat memberikan akibat yang mematikan. Menurut laporan dalam surat kabar The Wall Street Journal, perusahaan-perusahaan telekomunikasi telah meninggalkan lebih dari 2.000 kabel yang mengandung timbal di seluruh Amerika Serikat. Timbal beracun itu lalu mengalir di dalam air, “di dalam tanah, dan pada pipa-pipa saluran di atasnya.” Karena membusuk, timbal itu menetap di tempat orang-orang “tinggal, bekerja, dan bermain.” Banyak perusahaan telekomunikasi, beberapa di antaranya sudah mengetahui bahaya paparan terhadap racun itu selama bertahun-tahun, sedang berusaha mengatasi masalah akibat kebocoran timbal di dalam lingkungan tersebut dengan sangat serius.
Racun dari dosa yang tidak diakui dan tidak dibereskan juga bisa menimbulkan konsekuensi serius terhadap hidup kita. Ketika berbuat dosa, seseorang cenderung mencoba untuk menutupi atau menyembunyikannya dari Allah dan orang lain. Namun, sungguh sebuah kebodohan untuk terus menuruti hal-hal yang bertentangan dengan Allah dan “ajaran-Nya” (Ams. 28:9 TSI), dengan berupaya untuk mengabaikan, menyembunyikan, atau membenarkan hal-hal tersebut. Penulis amsal mengatakan, “Siapa menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung. Siapa mengakui dan meninggalkannya, akan dikasihani Tuhan” (ay. 13 BIMK).
Ketika kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Kitab Suci menyatakan bahwa Dia akan menyucikan kita dari dosa dengan anugerah-Nya yang berlimpah. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni . . . dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9). Jadi, marilah memohon kepada Allah agar Dia menolong kita untuk jujur mengakui dosa-dosa kita sebelum racun merasuk ke dalam hati kita dan dalam kehidupan sesama.
Oleh: Marvin Williams
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda mencoba untuk menutup-nutupi dosa Anda? Apa akibat dari perbuatan tersebut?
Ya Allah, tolonglah aku untuk mengakui dosa-dosaku dengan jujur dan meninggalkannya sama sekali.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Kitab Amsal diikuti dengan Kitab Pengkhotbah, tetapi keduanya tampak saling bertentangan. Amsal menyediakan nasihat-nasihat untuk hidup, dan berasumsi bahwa kita akan mendapat hasil baik jika kita mengikutinya. Sebaliknya, Pengkhotbah berkata, “ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar” (8:14). Akan tetapi, Amsal dan Pengkhotbah tidaklah bertentangan. Kedua kitab itu termasuk dalam literatur hikmat yang menyampaikan kebenaran secara umum. Misalnya, ketika Petrus menasihati para suami, “Hormatilah [istri] . . . supaya doamu jangan terhalang” (1 Petrus 3:7), ia mengkonfirmasi prinsip di Amsal 28:9: “Jika engkau tidak mentaati hukum Allah, Allah pun akan merasa muak terhadap doamu” (BIMK). Demikian pula, prinsip di Amsal 28:13 yang berkata “siapa menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung” (BIMK) terlihat dalam Kisah Para Rasul, ketika tindakan menyembunyikan dosa membuat Ananias dan Safira mati (5:1-11). Penulis Pengkhotbah juga berkata, “Aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya” (8:12). –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar