• Tirulah Aku 2025-04-28

    Ikutilah teladanku, sama seperti aku juga mengikuti teladan Kristus. –1 Korintus 11:1 (TB2)

    Baca: 2 Tesalonika 3:6-13

    Saat sang ayah melemparkan tali pancing ke danau, Thomas yang berusia dua tahun meniru tindakan ayahnya dengan pancing mainannya sendiri. Kemudian, saat berdiri di tepian danau yang dangkal, Thomas juga mencoba meniru gaya ayahnya yang melemparkan ikan kembali ke air dengan mencelupkan pancingnya di dalam air dan “menangkap” rumput liar. Setiap kali selesai “menangkap”, Thomas mengangkat rumput liar untuk dikagumi oleh ayahnya sebelum melepaskannya kembali ke danau.

    Kita cenderung belajar—hal yang baik dan bermanfaat maupun yang jelas-jelas tidak—dengan mengamati dan meniru orang lain. Mungkin itu sebabnya dalam Perjanjian Baru, para pengikut Yesus sering didorong untuk menjadikan para pelayan Injil yang setia sebagai teladan (lihat 2 Tes. 3:9; Ibr. 13:7; 3 Yoh. 1:11).

    Dalam 2 Tesalonika 3, Paulus menyebutkan contoh-contoh perilaku yang tidak patut ditiru (gaya hidup yang malas-malasan, tidak mau bekerja, dan sibuk mencampuri urusan orang lain; ay. 6,11 BIMK) dan menyuruh para pembacanya untuk meniru teladan integritas yang ada pada dirinya dan para pemimpin lainnya (ay. 7-10). Ia juga mendorong mereka: “Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik” (ay. 13).

    Namun, Paulus tahu bahwa pada akhirnya teladan dirinya hanya layak ditiru sejauh hal itu menunjukkan ketergantungan kepada Kristus (1 Kor. 11:1). Kita akan dapat bertumbuh di dalam anugerah dan hikmat hanya jika kita hidup berakar di dalam iman dan kuasa Kristus.

    Oleh: Alyson Kieda

    Renungkan dan Doakan

    Siapa yang telah menjadi panutan iman dalam hidup Anda? Siapa yang Anda sendiri dapat pengaruhi dengan teladan iman?

    Bapa Surgawi, aku bersyukur untuk orang-orang terkasih yang Engkau tempatkan dalam hidupku, yang menuntunku kepada-Mu dan menolongku belajar apa artinya hidup dalam kuasa dan kasih-Mu.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Dalam 2 Tesalonika 2, sebagian orang percaya berhenti bekerja dan menghidupi diri dari pemberian gereja setelah dipengaruhi oleh guru-guru palsu, yang berkata bahwa Yesus telah kembali (ay. 2). Orang-orang ini “sibuk mencampuri urusan orang lain” dan mengancam kesatuan dari komunitas (3:11 BIMK). Paulus berpesan kepada jemaat untuk menjauhi mereka (ay. 6) dan tidak memberi makan kepada orang-orang malas itu, karena mereka tidak menaati ajaran gereja dan menolak teladan sang rasul untuk bekerja mencari nafkah (ay. 7-10). Jemaat harus terus melakukan “apa yang baik” dan menolong mereka yang tak mampu bekerja (ay. 13). Namun, Paulus berkata, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (ay. 10). Sang rasul memerintahkan orang-orang yang malas itu untuk kembali bekerja dan produktif: “Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri” (ay. 12). Dengan berbuat demikian, mereka meniru Paulus, yang senantiasa berusaha meniru Yesus. –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB