• Tanpa atau Penuh Pengharapan 2025-04-29

    Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya! –Bilangan 13:30

    Baca: Bilangan 13:26-33

    Setiap musim gugur, tanaman seperti ragweed (sejenis rumput liar) menimbulkan iritasi sinus pada anak saya. Suatu malam, gejalanya begitu parah sehingga saya memutuskan untuk membawanya ke dokter. Keluarga kami baru saja pulih dari masalah kesehatan yang serius selama berbulan-bulan, dan saya sangat berkecil hati sampai-sampai saya tidak ingin berdoa. Namun, suami saya menemukan secercah pengharapan di dalam semua yang telah kami lalui dengan pertolongan Allah. Ia pun berdoa memohon petunjuk. Tak lama kemudian, dengan bantuan obat-obatan, kondisi anak kami membaik.

    Meski beberapa saudara sebangsa mereka berkecil hati, Kaleb dan Yosua juga menunjukkan pengharapan dan optimisme setelah mengintai tanah Kanaan (Bilangan 14:6-9). Allah telah berjanji memberikan daerah itu kepada Israel, dan Kaleb berkata, “Kita akan . . . menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya” (13:30). Namun, para pengintai yang lain merasa bahwa itu tidak mungkin, karena orang Kanaan terlalu kuat dan kota-kota mereka dibentengi dengan sangat baik (ay. 28, 31-33).

    Tantangan yang mereka hadapi memang serius, tetapi iman Kaleb didasarkan pada kesetiaan Allah kepada umat-Nya dalam pergumulan mereka di masa lalu. Umat Allah akhirnya berhasil menaklukkan Kanaan, dan Kaleb pun menerima bagiannya karena ia telah mengikuti Dia “dengan sepenuh hati” (Yos. 14:9).

    Memang ada banyak situasi yang seakan tanpa pengharapan, tetapi bagi mereka yang mengenal Allah dan mempercayai kesetiaan-Nya, selalu ada alasan untuk berharap. Itulah yang kita alami ketika kita mengandalkan kuasa dan anugerah-Nya untuk membawa kita melewati situasi-situasi tersebut.

    Oleh: Jennifer Benson Schuldt

    Renungkan dan Doakan

    Menurut Anda, bagaimana Allah menjawab doa-doa Anda, ketika Anda merasa putus asa, kewalahan, atau takut? Bagaimana Anda tertolong dengan menyadari bahwa Dia ada di pihak Anda?

    Ya Allah, biarlah keberanian dan pengharapan mengalir dari hubunganku dengan-Mu, dan itu menginspirasi orang lain untuk berpaling kepada-Mu dalam kesulitan hidup mereka.

    Amin.......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Laporan negatif dari kesepuluh pengintai pastilah menciptakan keributan di tengah perkemahan Israel. Kita membaca bahwa Kaleb “mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa” (Bilangan 13:30). Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Protes skala besar pun pecah. “Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu” (14:1). Mereka mulai serius membicarakan rencana untuk kembali ke tanah perbudakan (ay. 4). Allah menanggapi itu semua dengan keras. Tak satu pun dari orang-orang dewasa itu, kecuali dua pengintai yang setia—Kaleb dan Yosua—akan memasuki tanah perjanjian. Mengapa? Karena bangsa itu tak percaya kepada Allah, yang berpikir bahwa Dia tidak sanggup membawa mereka ke tanah yang telah Dia janjikan. Sebaliknya, Kaleb dan Yosua selalu berharap dan percaya kepada-Nya. –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB