• Bebas dari Pedang Celaka 2025-05-26

    Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu. –Mazmur 144:9

    Baca: Mazmur 144:1-2, 9-15

    Patung pahat luar biasa karya seniman Sabin Howard, A Soldier’s Journey, menggambarkan semangat sekaligus penderitaan. Ada 38 figur perunggu dengan tubuh condong pada relief sepanjang lebih dari 17 meter yang menelusuri masa hidup seorang tentara Perang Dunia I itu. Panorama yang selesai dikerjakan di tahun 2024 tersebut dimulai dengan perpisahan yang memilukan dengan keluarga, dilanjutkan dengan kegembiraan naif saat keberangkatan ke medan pertempuran, hingga kemudian beralih kepada kengerian perang. Pada akhirnya, pahatan itu membawa kita kembali ke rumah sang veteran, dengan anak perempuannya menatap ke dalam helmnya yang terbalik—dan memperkirakan tibanya Perang Dunia II.

    Howard bertujuan untuk “menemukan benang merah pada sejarah umat manusia—bahwa manusia dapat mencapai ketinggian yang luar biasa, tetapi juga dapat terjatuh hingga ke level seperti hewan.” Perang pun menyingkapkan realitas tersebut.

    Daud sangat mengerti konsekuensi yang mengerikan dari perang. Dengan menyadari betapa tragisnya manusia memerlukan perang untuk melawan kejahatan, ia memuji Allah yang “mengajar tanganku untuk bertempur” (Mzm. 144:1). Namun, ia juga merasa ngeri pada pertempuran, dan berdoa, “Bebaskanlah aku dari pada pedang celaka” (ay. 11). Daud menanti-nantikan waktunya ketika orang-orang muda tidak lagi mati dalam peperangan, melainkan anak-anak lelaki menjadi seperti “tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar” dan anak-anak perempuan “seperti tiang-tiang penjuru . . . untuk bangunan istana” (ay. 12 ). Pada hari itu “tidak ada musuh yang datang menyerang, melainkan di mana-mana ada damai. Tidak ada kejahatan di jalan-jalannya” (ay. 14 FAYH).

    Saat melihat ke belakang, kita mengingat mereka yang telah gugur di medan perang. Saat memandang ke depan, kita bernyanyi bersama Daud, “Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu” (ay. 9).

    Oleh: Tim Gustafson

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana perang telah mempengaruhi Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk memperjuangkan kedamaian?

    Bapa, kami mengingat mereka yang telah gugur dalam peperangan. Kini, kami menantikan kedamaian-Mu yang tiada berkesudahan.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Karena kelihaiannya menggunakan senjata, nama Daud naik daun setelah membunuh Goliat dengan ketapel dan batu (lih. 1 Samuel 17). Meski dirinya telah diurapi Allah untuk memimpin Israel berperang, Daud dilarang untuk membangun Bait Suci bagi Allah (1 Tawarikh 17) sebagian karena ia telah menumpahkan “sangat banyak darah” (22:8). Meski terampil secara militer, Daud tahu ia tak dapat bergantung pada kekuatan militer. Dalam Mazmur 20, ia menulis, “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita” (ay. 8). Dengan mempercayai Tuhan, kita mendapat kekuatan yang dibutuhkan untuk menyebarkan kedamaian di mana pun kita berada. –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB