• Terjerat 2025-06-23

    Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita. –Ibrani 12:1

    Baca: Ibrani 12:1-3

    Tanaman semangka telah menguasai kebun saya. Sulur-sulurnya merambat melewati jalan setapak, memanjat pagar, dan yang paling parah, berusaha mencekik tanaman sayur yang saya sayangi. Saya tahu kebun itu tidak akan berkembang kalau saya tidak bertindak. Jadi, pada suatu sore saya turun tangan untuk mengurai sulur-sulur dari daun dan batang tanamannya. Ketika sulur-sulur tadi kembali tumbuh, saya harus terus memotongnya hingga tanaman sayuran saya akhirnya bertumbuh menghasilkan tomat yang padat dan paprika yang berkilat.

    Dosa seperti ketamakan, nafsu, dan kebencian bisa menguasai hidup kita seperti tanaman merambat yang berusaha menguasai kebun saya. Bila dibiarkan tanpa perawatan, benih dari pikiran yang keliru dapat berkembang hingga mengendalikan keinginan dan tindakan kita seperti “dosa yang melilit” (Ibr. 12:1 FAYH) dan merintangi kita untuk mengalami pertumbuhan rohani.

    Penulis Kitab Ibrani mendorong kita untuk “menanggalkan semua beban” agar kita dapat “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” (ay. 1). Untuk membebaskan diri dari dosa, kita perlu mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan untuk menghadapinya. Tentu ini sulit dilakukan apabila kita meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa dosa bukan masalah yang serius.

    Namun, ketika kita dengan tulus mengakui masalah tersebut, Tuhan Yesus menerima doa-doa pengakuan dosa kita dan mengampuni kita dengan segera (1 Yoh. 1:9). Dia dapat menunjukkan bagaimana kita dapat mengubah pola hidup kita, dan dengan kuasa Roh Kudus, kita dimampukan untuk mengatasi jerat-jerat dosa yang merintangi kita untuk bertumbuh.

    Oleh: Jennifer Benson Schuldt

    Renungkan dan Doakan

    Dosa apa yang selama ini menguasai Anda dan membuat Anda terjatuh berulang kali? Bagaimana Allah menginginkan Anda mengatasi masalah tersebut?

    Ya Allah, ampunilah aku atas segala perbuatan dan sikapku yang mendukakan-Mu. Tolonglah aku berubah, mulai saat ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Surat Ibrani utamanya ditujukan kepada orang-orang percaya keturunan Yahudi yang terpikir untuk kembali menganut agama Yahudi, atau yang tersesat ke ajaran sesat (lih. 2:1-4; 3:1-4). Banyak ahli meyakini bahwa kitab ini ditulis sebelum keruntuhan Yerusalem dan kehancuran bait suci di tahun 70 M, karena banyak penyebutan tentang tata cara dan korban bakaran dalam ibadah Yahudi. Sang penulis mengerti bahwa para pembacanya perlu bertekun di tengah pencobaan dan penderitaan. Kitab Ibrani mendorong orang percaya untuk tabah dan terus beriman kepada Kristus (2:1-4; 3:7–4:13; 5:11–6:2). Dalam pasal 11, yang berisi “Saksi-Saksi Iman”, sang penulis memuji para pria dan wanita dalam Alkitab yang sudah hidup dalam iman, bahkan mati karena iman mereka itu. Oleh karena itu, karena kesaksian dan teladan mereka, orang-orang percaya harus “menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi . . . dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” (12:1). –Alyson Kieda

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB