Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku . . . dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. –Yeremia 23:3
Baca: Yeremia 23:1-8
Seekor domba butuh diselamatkan dari dasar tebing terjal di Brora, Skotlandia. Karena terperangkap di dasar lereng yang dikelilingi karang terjal di satu sisi dan lautan luas di sisi yang lain, domba itu tinggal sendirian di sana selama dua tahun. Setelah gagalnya beberapa kali upaya penyelamatan dan tidak seorang pun dapat menjangkau domba itu, seorang petani yang bertekad kuat bernama Cammy Wilson bersama empat orang temannya berhasil menjalankan misi penyelamatan yang penuh risiko. Tiga anggota regu itu dengan berani dan hati-hati menuruni tebing sedalam 250 meter dengan menggunakan derek untuk menjangkau domba itu, lalu mengangkatnya keluar dari masalah.
Sikap sang petani dan regunya yang bertekad kuat sekaligus berbelas kasihan itu mencerminkan belas kasihan Bapa kita yang penuh kasih, seperti yang digambarkan dalam Yeremia 23:1-3. Sang nabi mengecam para pemimpin Yehuda yang berdosa sebagai gembala-gembala yang “membiarkan kambing domba gembalaan [Allah] hilang dan terserak!” (ay. 1). Melalui Yeremia, Allah menyatakan bahwa Dia akan “menghukum” mereka atas cara mereka memperlakukan umat-Nya dengan tanpa belas kasihan (ay. 2). Dia melihat penderitaan kawanan-Nya yang terserak dan sangat prihatin akan keadaan mereka. Namun, bukan hanya prihatin, Allah juga berfirman bahwa Dia akan dengan kasih mengumpulkan kembali kawanan-Nya dari tempat pengasingan, dan membawa mereka ke tempat yang aman dan berkelimpahan (ay. 3).
Ketika kita merasa tersesat, terperangkap, atau terasing, Bapa kita di surga memperhatikan penderitaan kita dan tidak akan menelantarkan kita. Dengan aktif, Dia akan menyelamatkan dan memulihkan kita.
Oleh: Marvin Williams
Renungkan dan Doakan
Dalam hal apa Anda tersesat dan terasing secara rohani? Bagaimana Anda dikuatkan, dengan mengetahui bahwa Allah memperhatikan pergumulan Anda?
Bapa Surgawi, terima kasih, karena Engkaulah Gembalaku yang Baik.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Ketika menjelaskan tentang sosok raja masa depan yang akan menggembalakan umat Allah, tak seperti pemimpin-pemimpin mereka yang korup (Yeremia 23:1), Yeremia berkata bahwa sang raja akan disebut “TUHAN—keadilan kita” (ay. 6). Dalam bahasa Ibrani, gelar ini sangat mirip dengan nama Zedekia, raja terakhir Yehuda (52:1), yang berarti “Yah(weh) adalah kebenaran.” Nama ini menunjukkan bahwa Zedekia dimaksudkan menjadi raja yang berkuasa dengan adil, seperti Allah sendiri. Namun, Raja Zedekia gagal total dalam tanggung jawabnya kepada rakyat, dengan tidak menaati perintah Allah, sehingga ia menderita akibatnya (ay. 1-3). Jadi, Yeremia menekankan bahwa meski Zedekia gagal, Allah akan menegakkan keadilan dan keselamatan bagi umat-Nya melalui raja yang telah Dia janjikan tersebut. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar