Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. –2 Samuel 6:12
Baca: 2 Samuel 6:1-2, 6-15
Dalam suatu retret gereja pada musim gugur, putra saya mengajak Jeff, pendeta kami, menapaki jalan setapak menuju suatu ruangan kapel di alam terbuka. Tiba-tiba, di sana mereka menemukan tabut perjanjian! Tentu saja, itu bukan tabut yang asli, melainkan replika berukuran sebenarnya dan bersalutkan emas. Tabut tersebut awalnya dibuat oleh suami saya beberapa tahun lalu, dengan dorongan dari Jeff, dan saat itu baru saja diselesaikan oleh putra saya sebagai kejutan baginya.
Jeff sangat senang hingga ia langsung mengajak beberapa orang untuk membantunya membawa tabut itu ke aula makan tempat retret. Sungguh pemandangan yang luar biasa melihat para lelaki membawa tabut perjanjian itu di sepanjang jalan, sementara dua cucu Jeff yang masih kecil berjalan di belakangnya sambil bergandengan tangan!
Kitab Suci menceritakan momen penuh sukacita saat tabut perjanjian yang asli, yang melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya, dibawa dari rumah tempat tabut itu disimpan sebelumnya ke tempatnya yang layak di Yerusalem, “kota Daud” (2 Sam. 6:12). Begitu girangnya Raja Daud hingga ia “menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga” sementara rakyat bersorak-sorai dan sangkakala dibunyikan (ay. 14-15).
Bertahun-tahun kemudian, bangsa Israel ditawan dan dibuang ke Babel, dan Yerusalem dihancurkan (2 Raj. 25). Kitab Suci tidak memberi tahu kita apa yang terjadi dengan tabut perjanjian tadi. Ada banyak legenda seputar nasibnya, tetapi sesungguhnya kita tidak lagi membutuhkan tabut perjanjian untuk menikmati hadirat Allah (Yoh. 14:16-17). Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, serta datangnya Roh Kudus, Allah hadir menyertai semua orang yang percaya kepada Kristus. Sungguh alasan yang sangat baik untuk bersukacita!
Oleh: Alyson Kieda
Renungkan dan Doakan
Apa pengaruhnya bagi Anda, saat mengetahui bahwa Allah selalu menyertai Anda? Kapan Anda pernah merasakan kehadiran-Nya?
Ya Allah, terima kasih, karena Engkau mengutus Roh-Mu yang kudus. Sungguh menakjubkan membayangkan Engkau berdiam di dalamku!
Amin, selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Tabut Perjanjian, atau Tabut Allah, melambangkan hadirat Allah secara fisik di tengah umat Israel (2 Samuel 6:2; Keluaran 25:22; 30:6). Dalam salah satu peperangan, bangsa Israel membawanya ke tengah medan pertempuran. Namun, tabut itu direbut oleh orang Filistin dan disimpan di wilayah mereka selama tujuh bulan sebelum dikembalikan (1 Samuel 4–6). Akibat ketidaksetiaan Israel, tabut itu kemudian terabaikan dan ditinggalkan di Kiryat-Yearim selama 20 tahun (1 Samuel 7:1-2), hingga Daud membawanya kembali ke Yerusalem dan menempatkannya di dalam kemah suci (2 Samuel 6).
Kini, hadirat Allah tidak lagi berdiam di dalam benda atau bangunan, melainkan hidup dalam diri setiap orang yang percaya kepada Kristus. –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar