Tuhan telah membebaskan Yakub . . . dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. –Yeremia 31:11
Baca: Yeremia 31:10-14
Dalam buku From the Pit to the Pulpit (Dari Liang ke Mimbar), John Stroup membagikan kisah tentang tekanan hidupnya yang sangat kuat dan kejam, yang membuatnya babak belur secara jasmani, seksual, dan emosional. Ia menulis, “Saya sudah menggunakan narkoba sebelum saya bisa mengemudi. . . . Saya berhenti bersekolah dan semakin terjerumus dalam gaya hidup kriminal.” Pada akhirnya, tindak kriminal yang dilakukan John menjebloskannya ke dalam penjara. Saat menjalani lima tahun masa hukumannya, firman Tuhan dalam Alkitab menjadi nyata baginya, sehingga ia pun merendahkan hatinya di hadapan Allah. Oleh kasih karunia Allah, ia dibebaskan dari kebiasaan-kebiasaan yang selama ini menguasai dirinya.
Bangsa Israel kuno sering mengalami penindasan dan terkadang menjadi tawanan “dari tangan orang yang lebih kuat dari pada [mereka]” (Yer. 31:11). Namun, ketika mereka jatuh dalam kesulitan akibat kebodohan mereka sendiri, Allah menunjukkan belas kasihan dan kekuatan-Nya demi menyelamatkan umat-Nya yang tegar tengkuk itu. Pembaruan—yang melibatkan nyanyian sukacita, panen yang melimpah, dan perayaan besar (ay. 12-14)—sungguh akan terjadi ketika Allah menyatakan kekuatan-Nya yang tak tertandingi untuk kebaikan mereka.
Hidup John Stroup adalah kesaksian tentang kekuatan Allah yang dinyatakan atas mereka yang mempercayai Putra Allah, Yesus Kristus. Dalam kitab-kitab Injil, kita melihat bagaimana kuasa Kristus sanggup menghadapi kekuatan jahat yang bercokol dalam kehidupan manusia. Kekuatan dan kuasa Tuhan Yesus itu dapat kita terima hari ini melalui doa yang tulus dan penuh iman, serta penyerahan total dari “setiap orang yang berseru” kepada-Nya (Kis. 2:21 TSI).
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Tekanan hidup apa yang sedang Anda hadapi saat ini, yang terasa terlalu berat bagi Anda? Apa yang menghalangi Anda untuk berseru meminta pertolongan Tuhan Yesus?
Bapa Surgawi, kumohon, nyatakanlah kekuatan-Mu yang tak tertandingi itu hari ini.
WAWASAN
Yeremia 31 menyampaikan kabar pengharapan kepada umat Allah yang masih menderita dalam pembuangan, bahwa suatu hari mereka akan dikembalikan Allah ke tanah mereka (ay. 8-10). Tak hanya itu, Allah juga berjanji akan memulihkan kerusakan yang telah dialami, supaya segala kebutuhan mereka tercukupi secara berlimpah (ay. 12-14). Di Timur Tengah kuno, kekeringan selalu mengancam kehidupan, sehingga janji Allah bahwa umat-Nya akan menjadi seperti “taman yang cukup airnya” (ay. 12 BIMK) menjadi metafora yang sangat berarti.
Janji ini berakar pada “kasih [Allah] yang kekal” (ay. 3) dan kesetiaan-Nya yang tak berubah. Dia mengingatkan umat bahwa kasih karunia-Nya tetap hadir selama masa pembuangan, sebagaimana dahulu ketika mereka berjalan dari Mesir ke Kanaan di tengah padang gurun karena ketidaksetiaan mereka (ay. 2). Kesetiaan Allah di masa lampau mengingatkan kita untuk tetap percaya bahwa Dia akan tetap setia dalam keadaan yang kita hadapi kini. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar