Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih.” –Keluaran 34:6
Baca: Keluaran 34:4-10
Seorang bocah berusia empat tahun secara tak sengaja merusak kendi langka berusia 3.500 tahun dari Zaman Perunggu yang dipamerkan di sebuah museum di Israel. Namun, respons yang diterimanya sungguh tak terduga. Pihak museum memaafkan perbuatan anak itu, bahkan mengundangnya untuk kembali. Roee Shafir, juru bicara Museum Hecht, menjelaskan bahwa sikap itu akan meningkatkan perhatian dunia pada proses restorasi dan bisa jadi menumbuhkan ketertarikan si anak terhadap sejarah dan arkeologi. Dengan kata lain, tindakan itu diyakini akan membawa pemulihan dan dampak yang positif.
Kisah itu mengingatkan kita pada pernyataan Allah yang luar biasa tentang pengampunan-Nya atas pemberontakan bangsa Israel. Mereka telah memberontak terhadap Allah dengan meminta Harun, saudara Musa, membuat anak lembu emas sebagai berhala untuk disembah (Kel. 32:1). “Ketika [Musa] dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu” (ay. 19).
Atas perintah Allah, “Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai” (34:4). Kemudian “berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: ‘Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih . . . yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa’” (ay. 6-7).
Sungguh pernyataan yang begitu dahsyat. Ingatlah, meski kita telah terpuruk dalam dosa-dosa yang amat buruk, Allah tetap rela mengampuni. Dia rindu memulihkan kita.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Apa saja dosa Anda yang telah diampuni Allah? Mengapa pengampunan-Nya adalah anugerah yang ajaib?
Ketika dosaku membuat Engkau marah atau kecewa, ya Allah, bawalah aku kembali ke dalam anugerah kasih-Mu, lewat pengampunan-Mu.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Kitab Keluaran berpusat pada pertanyaan besar: apakah hadirat Allah dapat tinggal di tengah-tengah bangsa yang penuh dosa? Dalam pasal 33, Musa memohon agar Allah menyertai dirinya dan bangsa Israel. Ia berkata, “Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini?” (ay. 16). Allah menjawab bahwa Dia pasti akan melakukan apa yang diminta Musa (ay. 17).
Percakapan ini terjadi setelah bangsa Israel berdosa dengan menyembah patung lembu emas. Apakah pengkhianatan mereka akan membuat Allah tidak lagi tinggal di tengah mereka? Jawabannya jelas: Allah menunjukkan diri-Nya penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih dan setia-Nya (34:6-7). Dia tetap memilih untuk menyertai umat-Nya, apa pun yang terjadi.
Hal yang sama berlaku bagi kita yang percaya kepada Yesus. Allah mengampuni dosa-dosa kita dan rindu memulihkan kita. –Jed Ostoich
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar