• Memberi dengan Sukacita

     

    Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. –2 Korintus 9:7

    Nicholas, yang lahir pada abad ketiga, tidak tahu bahwa berabad-abad setelah kematiannya, ia akan dikenal sebagai Sinterklas. Ia hanyalah orang biasa yang mengasihi Allah dan dengan tulus memperhatikan orang lain. Ia dikenal murah hati dan selalu memberi dengan sukacita. Ia juga banyak melakukan perbuatan baik. Konon, jika mendengar ada keluarga yang mengalami kesulitan keuangan, Nicholas mendatangi rumah mereka pada malam hari dan melemparkan sekantong emas melalui jendela yang terbuka. Emas itu mendarat di dalam sepatu atau stoking yang dihangatkan di dekat perapian.


    Jauh sebelum Nicholas, Rasul Paulus mendorong orang percaya di Korintus untuk memberi dengan penuh sukacita. Ia mengabarkan tentang kebutuhan finansial saudara-saudari seiman mereka di Yerusalem, dan mendorong jemaat di Korintus untuk memberi dengan murah hati. Paulus menjelaskan manfaat dan berkat yang akan diterima oleh mereka yang membagikan harta miliknya. Ia mengingatkan bahwa “orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (2 Kor. 9:6). Berkat kemurahan hati mereka dalam memberi dengan sukacita, mereka akan “diperkaya dalam segala macam” hal (ay. 11), dan Allah akan dipermuliakan.

     

    Bapa, tolong kami untuk memberi dengan sukacita, bukan hanya selama Natal, melainkan sepanjang tahun. Terima kasih atas kemurahan hati-Mu yang luar biasa, yang telah memberi kami “karunia-[Mu] yang tak terkatakan” yakni Putra-Mu, Yesus (ay. 15).

    Oleh: Estera Pirosca Escobar

    Renungkan dan Doakan 

    Adakah seseorang yang dapat Anda tolong, minggu ini? Bagaimana Anda dapat memberikan waktu atau sumber daya yang Anda miliki dengan murah hati?

    Bapa yang Pemurah, terima kasih telah mendorongku untuk bermurah hati, karena sesuai dengan sabda-Mu, kemurahan hati mendatangkan berkat yang melimpah, baik bagi pemberi maupun penerimanya.

    Amin......

    Selamat pagi, selamat beraktifitas, tetap semangat, Gbu

    WAWASAN

    2 Korintus 9:6-15 mendorong kita untuk memberi dengan memperhatikan manfaatnya. Meski demikian, gagasan “menabur banyak” untuk “menuai banyak” (ay. 6) tidak bermaksud mengatakan bahwa kita memberi dengan tujuan agar Allah memberkati kita demi keuntungan sendiri. Sebaliknya, jika Allah memberkati kita karena telah memberi, bukan menimbunnya untuk diri sendiri, kita justru tergerak memberi lebih banyak, agar “segala macam kemurahan hati” kita “membangkitkan syukur kepada Allah” (ay. 11). Ketika memilih untuk memberi, kita memberi dengan sukacita (ay. 7), karena orang yang memberi dengan sukacita mencerminkan kebesaran hati Allah. –Julie Schwab


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

     

     

     

     

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB