Bapa, tolong kami untuk memberi dengan sukacita, bukan hanya selama Natal, melainkan sepanjang tahun. Terima kasih atas kemurahan hati-Mu yang luar biasa, yang telah memberi kami “karunia-[Mu] yang tak terkatakan” yakni Putra-Mu, Yesus (ay. 15). Oleh: Estera Pirosca Escobar Renungkan dan Doakan |
Adakah seseorang yang dapat Anda tolong, minggu ini? Bagaimana Anda dapat memberikan waktu atau sumber daya yang Anda miliki dengan murah hati? Bapa yang Pemurah, terima kasih telah mendorongku untuk bermurah hati, karena sesuai dengan sabda-Mu, kemurahan hati mendatangkan berkat yang melimpah, baik bagi pemberi maupun penerimanya. Amin...... Selamat pagi, selamat beraktifitas, tetap semangat, Gbu
WAWASAN
2 Korintus 9:6-15 mendorong kita untuk memberi
dengan memperhatikan manfaatnya. Meski demikian, gagasan “menabur
banyak” untuk “menuai banyak” (ay. 6) tidak bermaksud mengatakan bahwa
kita memberi dengan tujuan agar Allah memberkati kita demi keuntungan
sendiri. Sebaliknya, jika Allah memberkati kita karena telah memberi,
bukan menimbunnya untuk diri sendiri, kita justru tergerak memberi lebih
banyak, agar “segala macam kemurahan hati” kita “membangkitkan syukur
kepada Allah” (ay. 11). Ketika memilih untuk memberi, kita memberi
dengan sukacita (ay. 7), karena orang yang memberi dengan sukacita
mencerminkan kebesaran hati Allah. –Julie Schwab
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar