Segeralah berdamai dengan lawanmu. Matius 5:25
Baca: Matius 5: 21- 26
Kepahitan antara Simon dan Geoffrey telah terjadi selama bertahun-tahun, dan upaya Simon untuk berdamai selalu ditolak. Setelah mendengar kabar kematian ibunda Geoffrey, Simon melakukan perjalanan menuju utara Kenya untuk menghadiri upacara pemakamannya. Ia mengingat pertemuan itu: “Saya tidak terlalu mengharapkan hasil apa-apa dari pertemuan itu, [tetapi] setelah ibadah, kami mulai membuka diri dan berbicara. Kami berpelukan, berbagi perasaan, berdoa bersama, dan berencana untuk bertemu kembali.” Seandainya Simon dan Geoffrey berdamai lebih cepat, pasti banyak kepahitan yang dapat dihindari.
Perkataan Yesus dalam Matius 5:21-26 menolong kita memandang masalah relasi yang belum terselesaikan dalam perspektif yang jelas. Kemarahan yang menyebabkan perpecahan adalah masalah serius (ay. 22). Selain itu, membereskan masalah dalam relasi adalah langkah awal yang tepat sebelum menyembah Allah (ay. 23-24). Kata-kata bijak Yesus, “segeralah berdamai dengan lawanmu,” (ay. 25) mengingatkan kita bahwa semakin cepat kita melakukan apa yang dapat dilakukan untuk berdamai, akan semakin baik untuk semua pihak.
Hubungan memiliki risiko; dibutuhkan usaha untuk menjaganya, baik dalam keluarga, di tempat kerja, dalam lingkungan pendidikan, dan di antara orang percaya. Namun, sebagai wakil-wakil “Raja Damai” di dunia (Yes. 9:5), kiranya kita mau berusaha mengulurkan hati dan tangan kepada mereka yang memiliki konflik yang belum terselesaikan dengan kita.
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Siapa yang terpikirkan oleh Anda ketika memikirkan seseorang yang perlu Anda hubungi supaya relasi Anda dengannya dapat dipulihkan? Apa yang menghalangi Anda melakukannya?
Bapa, Engkau mengetahui relasi-relasiku yang retak. Ampuni aku karena lamban dalam mengusahakan perdamaian. Beri aku kekuatan untuk mengambil langkah selanjutnya.
Amin.....
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar