• Kelebihan Mencukupkan Kekurangan

    Hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka. –2 Korintus 8:14


    Baca: 2 Korintus 8:13-15


    Kantin sekolah, seperti bisnis katering besar lainnya, sering kali menyediakan lebih banyak makanan daripada yang dikonsumsi. Hal ini karena mereka tak dapat memperkirakan dengan tepat jumlah yang dibutuhkan. Alhasil, sisa makanan jadi mubazir, sementara ada banyak siswa yang kekurangan makanan di rumah mereka dan kelaparan pada akhir pekan. Sebuah distrik sekolah di Amerika Serikat bekerja sama dengan lembaga nirlaba setempat untuk menemukan solusi bagi masalah ini. Mereka membungkus sisa makanan dari kantin dan membagi-bagikannya kepada para murid. Dengan demikian, mereka mengatasi masalah sisa makanan yang mubazir sekaligus masalah kelaparan para murid.


    Meski umumnya orang tidak menganggap kelebihan uang sebagai masalah seperti halnya kelebihan makanan, prinsip di balik proyek sekolah tadi sama dengan apa yang disarankan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Sang rasul tahu gereja-gereja di Makedonia sedang berada dalam kesulitan, jadi ia meminta jemaat Korintus agar menggunakan “kelebihan” mereka untuk “mencukupkan kekurangan” gereja-gereja di Makedonia (2 Kor. 8:14). Paulus hendak menghadirkan kesetaraan di antara gereja-gereja, supaya tidak ada yang berkelebihan sementara yang lain menderita.


    Keinginan Paulus bukanlah agar jemaat Korintus dimiskinkan karena pemberian itu, melainkan agar mereka memiliki empati dan kemurahan hati kepada jemaat di Makedonia, sambil menyadari bahwa ada saatnya nanti, mereka juga membutuhkan pertolongan serupa. Ketika melihat orang lain yang membutuhkan, pikirkanlah apakah kita memiliki sesuatu yang dapat kita bagikan. Pemberian kita—besar atau kecil—tidak akan pernah sia-sia!


    Oleh: Kirsten Holmberg


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Allah telah memenuhi kebutuhan Anda, melalui seseorang atau suatu kelompok? Bagaimana Anda dapat menawarkan kebaikan serupa kepada yang lain?


    Bapa Surgawi, tolonglah aku menyadari kebutuhan orang lain, supaya aku dapat membagikan apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Pada saat aku membutuhkan, berilah aku keyakinan bahwa Engkau akan mencukupkanku, melalui orang-orang yang mengasihi-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Salah satu tema 2 Korintus adalah paradoks dari kasih karunia dan kuasa Allah yang diungkapkan lewat kerentanan dan pergumulan manusia. Hanya dengan melalui kematian kita dapat mengalami hidup dalam kebangkitan Kristus. Paulus menjelaskan, “Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami” (2 Korintus 4:7-10).


    Dalam 2 Korintus 8, kita melihat jemaat Makedonia yang menjadi contoh paradoks tersebut. Meski mengalami penderitaan dan kemiskinan berat, mereka digerakkan dan dimampukan untuk memberi dengan kemurahan hati yang sangat besar (ay. 2-3). Dengan berbuat demikian, mereka mengikuti teladan Yesus, yang “oleh karena kemiskinan-Nya” telah menjadikan mereka kaya (ay. 9). –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Biro Infokom HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB