Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. –Yohanes 15:5
Baca: Yohanes 15:1-8
Akhirnya hari itu tiba—hari ketika saya menyadari ayah saya bukan orang yang tidak terkalahkan. Sewaktu saya kecil, saya mengenal kekuatan dan keteguhan tekad Ayah. Namun, ketika saya beranjak dewasa, beliau mengalami cedera punggung, dan saya pun tersadar bahwa beliau hanyalah manusia biasa. Saya tinggal bersama orangtua saya agar saya dapat menolong ayah saya ke kamar mandi, membantunya berpakaian, bahkan membantunya minum. Tidak mudah bagi beliau untuk mengakui segala keterbatasan itu. Awalnya ia mencoba melakukan beberapa hal kecil sendirian, tetapi ia mengakui, “Aku tak bisa melakukan apa-apa tanpa pertolonganmu, Nak.” Akhirnya kekuatannya pulih kembali, tetapi pengalaman tadi mengajarkan hal penting bagi kami berdua. Manusia hidup saling membutuhkan.
Manusia memang saling membutuhkan, tetapi kita semua membutuhkan Yesus lebih dari segalanya. Dalam Yohanes 15, kita sangat akrab dengan gambaran anggur dan ranting-rantingnya. Namun, ada satu frasa di dalamnya yang menghibur sekaligus menggugat rasa kemandirian kita. Begitu mudah kita berpikir, Saya tidak butuh pertolongan. Namun, Yesus sangat jelas berkata, “Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (ay. 5). Kristus berbicara tentang menghasilkan buah, seperti “kasih, sukacita, damai sejahtera” (Gal. 5:22), yang menjadi sifat-sifat inti seorang murid. Dia menghendaki hidup kita menghasilkan buah, dan ketika kita sepenuhnya bersandar kepada-Nya, hidup kita akan berbuah lebat, suatu hidup yang memuliakan Bapa ( Yoh. 15:8).
Oleh: John Blase
Renungkan dan Doakan
Doa berikut ini sederhana dan penuh kuasa: “Aku tak dapat berbuat apa pun di luar Engkau”. Situasi apa yang sedang Anda hadapi hari ini yang membutuhkan dukungan doa? Bagaimana Anda dapat yakin bahwa Allah menyertai dan mengasihi Anda?
Ya Bapa, aku tidak dapat berbuat apa pun di luar Engkau.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Salah satu bagian yang sangat indah dari Injil Yohanes adalah ketujuh ucapan “Akulah.” Pernyataan-pernyataan itu mengidentikkan Yesus dengan Yahweh—Allah Mahaada yang kekal dan setia pada janji-Nya, yang menyatakan diri-Nya sendiri kepada Musa di Keluaran 3:14: “Firman Allah kepada Musa: ‘AKU ADALAH AKU.’ Lagi firman-Nya: ‘Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.’” Pernyataan Yesus dalam Yohanes 15:1,5: “Akulah pokok anggur [yang benar]” adalah pernyataan “Akulah” yang ketujuh (lihat juga 6:35; 8:12; 10:7, 11; 11:25; 14:6). Pada malam sebelum kematian-Nya, Yesus mengingatkan para murid akan pentingnya tinggal tetap di dalam Dia. Melalui kata-kata Kristus kita memahami bahwa “ketaatan penuh kasih” dibutuhkan untuk tinggal di dalam Dia: “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (15:10). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar