Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah. –Yehezkiel 17:24
Baca: Yehezkiel 17:19-24
Bayangkan pohon ek megah yang cukup kecil untuk ditempatkan di atas meja dapur. Itulah bonsai, pohon hias yang cantik, versi mini dari pohonnya yang dapat Anda temukan di alam. Tidak ada perbedaan genetik antara bonsai sebagai hiasan dan pohon ukuran besarnya. Ukuran bonsai hias tetap kecil karena batang dan akarnya sengaja dipangkas dan ditempatkan dalam pot kecil untuk menghambat pertumbuhan.
Selain menjadi pajangan yang indah, bonsai juga menggambarkan kuasa dari kendali. Memang benar kita dapat memanipulasi pertumbuhannya karena pohon tersebut merespons lingkungan sekitarnya, tetapi pada akhirnya, Allah sajalah yang menumbuhkan segala sesuatu.
Allah berbicara kepada Nabi Yehezkiel demikian: “Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah” (Yeh. 17:24). Allah memberi pertanda kejadian-kejadian di masa depan ketika Dia akan “mencabut” bangsa Israel dengan mengizinkan bangsa Babel menyerbu mereka. Namun, kelak Allah akan menanam pohon baru di Israel yang akan berbuah, dengan “segala macam burung” bernaung di bawah cabang-cabangnya (ay. 23). Allah menyatakan, bagaimanapun bergejolaknya masa yang akan datang, Dia masih memegang kendali.
Dunia mendesak kita untuk berusaha mengendalikan keadaan kita dengan cara manipulasi dan kerja keras kita sendiri. Namun, damai sejahtera dan pertumbuhan sejati akan didapat ketika kita menyerahkan kendali kita kepada satu-satunya Pribadi yang dapat menumbuhkan pohon-pohon.
Oleh: Karen Pimpo
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda pernah tergoda untuk berusaha mengendalikan keadaan hidup Anda sendiri? Bagaimana damai sejahtera dapat kita alami, saat kita menyerahkan kendali kepada Allah?
Kami memuji-Mu, Allah Mahakasih, sebagai Raja yang Mahakuasa. Tolonglah aku mengakui kedaulatan-Mu dalam hidupku.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Babel yang perkasa telah menyerang Yehuda dan mengepung Yerusalem (605–597 SM). Mereka telah mengirim para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, dan para pembesar Yahudi ke dalam pembuangan (2 Raja-Raja 24:10-16; Daniel 1:1-5), termasuk Nabi Yehezkiel, seorang imam (Yehezkiel 1:1-3). Dari Babel (593 SM), Yehezkiel melayani orang-orang Yahudi yang sudah di dalam pembuangan (3:11) dan juga mereka yang masih tinggal di Yehuda (12:10). Ia memohon kaum sebangsanya untuk bertobat dan berpaling kepada Allah, dan memperingatkan apabila mereka terus melakukan perbuatan dosa, Yerusalem akan dihancurkan dan bangsanya akan diasingkan. Namun, orang Yahudi tetap tidak mau bertobat, dan hanya berpura-pura ingin mengikuti Allah (33:31-32). Dalam waktu tujuh tahun (586 SM), Yerusalem musnah terbakar habis dan seluruh bangsa diangkut ke dalam pembuangan (2 Raja-Raja 24:18–25:21), seperti yang dinubuatkan oleh Yehezkiel (Yehezkiel 12:10-16). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar