Berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. –Kejadian 1:28
Baca: Kejadian 1:20-21, 24-28
Ketika sedang berlibur, saya dan suami berjalan-jalan menyusuri pantai dan melihat sebidang besar pasir berbentuk bujur sangkar yang ditutup dengan pagar darurat. Seorang pemuda menjelaskan bahwa ia dan beberapa sukarelawan menjaga telur-telur penyu di setiap sarang itu siang malam. Begitu tukik-tukik meninggalkan sarangnya, kehadiran binatang dan manusia akan mengancam kelangsungan hidup mereka. “Bahkan dengan segala upaya kami, para ilmuwan memperkirakan hanya satu dari setiap lima ribu ekor tukik yang berhasil mencapai usia dewasa,” katanya. Namun, persentase yang suram itu tidak membuat pemuda tersebut patah semangat. Semangatnya dalam menjaga tukik-tukik itu tanpa pamrih telah mendorong saya untuk semakin peduli pada pelestarian penyu. Kini saya mengenakan liontin berbentuk penyu yang mengingatkan saya pada tanggung jawab dari Allah untuk melestarikan ciptaan-Nya.
Ketika menciptakan dunia ini, Allah menyediakan habitat agar setiap makhluk dapat hidup dan berkembang (Kej. 1:20-25). Ketika menciptakan manusia yang segambar dengan-Nya, Allah menghendaki kita untuk “berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (ay. 26). Allah memampukan kita untuk melayani Dia sebagai pengelola yang bertanggung jawab, dan kita merawat alam ciptaan ini dengan otoritas yang diberikan-Nya.
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Dengan cara apa saja Anda dapat merawat alam ciptaan Allah? Bagaimana Anda dapat menjadi pengelola yang lebih baik minggu ini?
Pencipta dan Penopang kami yang penuh kasih, tunjukkanlah bagaimana aku dapat memenuhi tanggung jawabku untuk mengelola ciptaan-Mu, dan dapat menginspirasi orang lain untuk ikut merawat dunia yang telah Kau percayakan kepada kami.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu......
WAWASAN
Di Kejadian 1:28, Allah menugaskan umat manusia untuk memelihara alam ciptaan-Nya. Namun, kita telah berpaling dari menyembah Sang Pencipta kepada menyembah ciptaan-Nya. Rasul Paulus menyatakan bahwa meskipun manusia “mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap” (Roma 1:21). Akibatnya, mereka menyembah gambaran yang mirip dengan manusia dan binatang, daripada menyembah Allah (ay. 22-23). Pemeliharaan ciptaan adalah amanat Allah. Sikap menyembah ciptaan daripada Penciptanya adalah suatu penghinaan kepada-Nya. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar