Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, dan hujat. –Matius 15:19
Baca: Matius 15:12-20
Misi penyelamatan “Operasi Bahtera Nuh” mungkin terdengar menyenangkan bagi kelompok pecinta hewan, tetapi sebenarnya tidak demikian bagi kelompok Pencegahan Kekerasan terhadap Hewan di Nassau. Setelah menerima banyak keluhan tentang suara berisik dan bau busuk yang berasal dari sebuah rumah di Long Island, para petugas memasuki rumah tersebut dan menemukan (serta menyelamatkan) lebih dari empat ratus ekor hewan yang berada dalam kondisi memprihatinkan.
Mungkin kita tidak memelihara ratusan hewan dalam kondisi kotor, tetapi Yesus berkata bahwa hati kita mungkin menyimpan pikiran dan perbuatan jahat serta berdosa, dan semua itu perlu disingkapkan dan disingkirkan.
Ketika mengajar para murid tentang apa yang membuat seseorang tahir dan najis, Yesus berkata bukan tangan yang kotor atau “segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut” yang menajiskan seseorang, melainkan hati yang jahat (Mat. 15:17-19). Bau busuk dari hati kita akhirnya akan merembes keluar dari hidup kita. Lalu Yesus memberi contoh pikiran dan perbuatan jahat yang keluar “dari hati” (ay. 19). Sebanyak apa pun kegiatan dan ritual keagamaan yang kita lakukan takkan mampu membersihkan hati kita. Kita membutuhkan Allah untuk mengubahkan hati kita.
Kita dapat menerapkan teladan Yesus dengan mengundang Dia masuk ke kedalaman hati kita yang kotor dan membiarkan Dia membersihkan hal-hal yang menyebabkan bau busuk tersebut. Ketika Kristus menyingkapkan segala sesuatu yang keluar dari hati kita, Dia akan menolong menyelaraskan perkataan dan perbuatan kita dengan kehendak-Nya, dan bau harum yang memancar dari kehidupan kita akan menyenangkan hati-Nya.
Oleh: Marvin Williams
Renungkan dan Doakan
Mengapa penting untuk sering-sering memeriksa hati Anda? Bagaimana Anda dapat meminta pertolongan Allah untuk hal ini?
Allah yang penuh kasih, hatiku sangat jahat. Hanya Engkau yang sepenuhnya tahu dan sanggup membersihkan semua yang jahat di dalam hatiku.
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Ketika orang-orang Farisi mengkritik murid-murid Yesus karena mereka tidak membasuh tangan mereka sebelum mereka makan (Matius 15:2), urusan mereka bukan tentang kebersihan tubuh, tetapi tidak mengikuti tradisi di luar Alkitab yang menyatakan bahwa pembasuhan tangan sebelum makan perlu dilakukan sebagai suatu kesucian agama. Khususnya tradisi itu adalah salah satu ciri ketelitian orang-orang Farisi.
Meski para pemuka agama itu sangat dihormati dan berpengaruh di antara orang-orang Yahudi, Kristus menanggapinya dengan tidak mempedulikan teguran mereka. Malah, Dia menyatakan bahwa mereka bagai pemandu buta yang prioritasnya hanya akan membuat orang-orang tersesat (ay. 12-14, lihat ay. 6-9). Peringatan Yesus bahwa setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa akan dicabut dengan akar-akarnya (ay. 13) dapat menggemakan nabi Yesaya, yang menggambarkan umat Allah sebagai pokok anggur yang dipelihara dan ditanam oleh Allah, tetapi dicabut ketika mereka gagal menghidupi keadilan dan kebenaran (Yesaya 5:1-7). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar