Barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, . . . ia akan berbahagia oleh perbuatannya. –Yakobus 1:25
Baca: Yakobus 1:22-27
“Siapa itu yang di cermin?” tanya psikolog saat melakukan tes pengenalan diri pada anak-anak. Pada usia delapan belas bulan atau kurang, anak-anak biasanya tidak mengenali bayangan mereka sendiri di cermin. Namun, setelah lebih besar, mereka mengerti bahwa mereka sedang melihat diri sendiri di cermin. Mengenal diri adalah tanda penting dari pertumbuhan dan pendewasaan yang sehat.
Mengenal diri juga penting bagi pertumbuhan orang percaya. Yakobus menguraikan tes pengenalan diri dengan cermin. Cermin itu adalah “firman kebenaran” dari Allah (Yak. 1:18). Ketika kita membaca Kitab Suci, apa yang kita lihat? Apakah kita mengenali diri kita saat Kitab Suci menguraikan tentang kasih dan kerendahan hati? Apakah kita melihat tindakan kita sendiri saat membaca apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan? Ketika kita melihat ke dalam hati dan menguji tindakan kita, Kitab Suci dapat menolong kita untuk mengenali apakah tindakan kita selaras dengan kehendak Allah, ataukah kita perlu mengalami pertobatan dan mengambil langkah-langkah perubahan.
Yakobus memperingatkan kita untuk tidak hanya membaca Alkitab, lalu pergi dan “menipu diri sendiri” (ay. 22), karena melupakan apa yang telah terima. Kitab Suci memberi kita pedoman untuk hidup bijaksana sesuai dengan rencana Allah. Saat kita membaca, merenungkan, dan mencernanya, kita dapat meminta kepada-Nya agar memampukan kita untuk menyelidiki hati kita dan memberi kita kekuatan untuk melakukan perubahan yang perlu dijalani.
Oleh: Katara Patton
Renungkan dan Doakan
Apa yang Anda lihat ketika Anda becermin pada Kitab Suci? Perubahan apa yang perlu Anda lakukan?
Ya Allah, tolonglah aku untuk menggunakan Kitab Suci sebagai cermin untuk melihat hidup, motivasi, dan tindakanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Yakobus mendorong pembacanya untuk tidak hanya mendengar perintah Allah—kemungkinan besar yang dimaksud adalah perintah yang diberikan melalui Musa—tetapi juga melakukannya. Dalam Matius 7, Yesus mengingatkan kita bahwa setiap orang “yang mendengar perkataan-[Nya] . . . dan melakukannya”, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu (ay. 24-27). Di Yakobus 1:27, penulisnya menjelaskan bahwa kita melakukan apa yang kita dengar ketika kita “mengunjungi yatim piatu dan janda-janda.” Sama seperti nabi-nabi terdahulu, Yakobus mengajak orang percaya untuk memperhatikan mereka yang lemah (lihat Yesaya 1:16-17). Itulah sesuatu yang dilakukan Allah sendiri: “[Dia] membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian” (Ulangan 10:18). Yakobus memanggil kita untuk menjadi serupa seperti Allah Bapa sebagaimana Yesus memanggil kita untuk menjadi sempurna seperti Bapa Surgawi kita yang sempurna (Matius 5:48). –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar