• Bijaksana atau Bebal?

    Usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. –Efesus 5:17


    Baca: Efesus 5:15-17


    Sewaktu berumur sepuluh tahun, saya pernah membawa pulang sebuah kaset band Kristen yang memainkan lagu-lagu kontemporer dari seorang teman di kelompok pemuda. Ayah saya, yang dibesarkan dalam keyakinan lain tetapi sekarang sudah menerima keselamatan dalam Yesus, tidak menyukainya. Ia hanya mau lagu-lagu rohani saja yang dimainkan di rumah kami. Saya mencoba menjelaskan bahwa itu band Kristen, tetapi Ayah bergeming. Beberapa waktu kemudian, ia menyarankan agar saya mendengarkan lagu-lagu itu selama seminggu, lalu memutuskan apakah lagu-lagu tersebut menarik saya lebih dekat kepada Allah atau malah menjauh dari-Nya. Saran ayah saya itu cukup bijaksana.


    Ada hal-hal dalam hidup ini yang terlihat jelas benar atau salahnya, tetapi sering kali kita bergumul dengan hal-hal yang menimbulkan perbedaan pendapat (Rm. 14:1-19). Saat memutuskan apa yang akan dilakukan, kita dapat mencari hikmat dalam Alkitab. Paulus mendorong orang-orang percaya di Efesus, “Perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Ef. 5:15). Seperti orangtua yang baik, Paulus tahu bahwa ia tidak mungkin berada di sana atau memberi instruksi untuk segala situasi. Jika mereka ingin “[mempergunakan] waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat,” mereka perlu berpikir dengan bijak dan berusaha “mengerti kehendak Tuhan” (ay. 16-17 ). Kehidupan yang bijak adalah sebuah undangan untuk mengejar kebijaksanaan dan mengambil keputusan yang baik seturut tuntunan Allah atas kita, bahkan di saat kita bergumul dengan hal-hal yang mungkin menimbulkan perbedaan pendapat.


    Oleh: Glenn Packiam


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat membedakan apa yang bijak dan apa yang bodoh saat harus mengambil keputusan? Bagaimana Anda dapat mencari pimpinan Allah dalam hal tersebut?


    Tuhan Yesus, tanamkanlah hati yang penuh hikmat dalam diriku. Mampukan aku menjalani hidupku dengan cara yang selalu membawaku semakin dekat pada-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Untuk dapat menjalani hidup yang penuh makna, suatu hidup yang “berpadanan dengan panggilan” kita (Efesus 4:1), Paulus menasihati orang percaya agar mereka memperhatikan baik-baik cara hidup mereka, dan menggunakan “sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada” untuk berbuat baik (5:15-17 BIS). Orang yang berhati-hati akan berlaku bijak, karena orang yang tidak bijak atau orang bodoh akan hidup masa bodoh dan serampangan (Amsal 12:15; 14:16). Hidup dengan saksama berarti menjalani hidup sebagai “anak-anak terang” dan berjuang untuk melakukan “apa yang berkenan kepada Tuhan” (Efesus 5:8,10). Di dalam suratnya yang lain, Paulus berkata “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada” untuk mengabarkan Injil (Kolose 4:5). Kepada umat percaya di Galatia, ia berkata, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, . . . selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (Galatia 6:9-10). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB