Harapan dan Keinginan
2022-11-24
Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. –Amsal 13:12
Baca: Amsal 13:12-19
Ketika saya pindah ke Inggris, hari raya Thanksgiving yang biasa dirayakan di Amerika menjadi hari Kamis biasa di bulan November. Meski saya mengadakan perjamuan pada akhir pekannya, saya rindu berkumpul kembali bersama keluarga dan teman-teman di hari istimewa itu. Namun, saya paham, bukan saya saja yang memendam keinginan seperti itu. Kita semua ingin bersama dengan orang-orang yang kita kasihi pada momen-momen khusus dan hari raya. Bahkan saat merayakannya, kita mungkin merindukan seseorang yang tidak bisa bersama dengan kita, atau kita mungkin mendoakan keluarga kita yang tidak utuh lagi agar memperoleh damai sejahtera.
Pada saat-saat seperti itu, berdoa dan merenungkan hikmat Alkitab telah terbukti dapat menolong saya, seperti salah satu amsal dari Raja Salomo ini: “Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan” (Ams. 13:12). Dalam amsal ini, lewat salah satu ucapannya yang penuh hikmat, Salomo menyatakan bahwa “harapan yang tertunda” dapat menimbulkan kekhawatiran dan kesedihan. Namun, saat keinginan terpenuhi, itu seperti pohon kehidupan—sesuatu yang membuat kita merasa disegarkan dan diperbarui.
Mungkin ada sebagian harapan dan keinginan kita yang tidak langsung terpenuhi, dan sebagian lagi mungkin baru dipenuhi oleh Allah setelah kita berpulang. Apa pun keinginan kita, kita dapat mempercayai Allah, karena tahu bahwa Dia senantiasa mengasihi kita. Lalu, suatu hari kelak, kita akan berkumpul kembali bersama orang-orang yang kita kasihi seraya berpesta bersama-Nya dan mengucap syukur kepada-Nya (lihat Why. 19:6-9).
Oleh: Amy Boucher Pye
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda merasakan kepedihan karena kerinduan yang tidak terpenuhi? Bagaimana Allah melawat Anda saat Anda membutuhkan sesuatu?
Allah Pencipta kami, Engkau memenuhi keinginanku yang terdalam. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan semua harapan dan keinginanku, dan kumohon agar Engkau mengabulkannya seturut hikmat dan kasih-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Amsal 13:12-19 ada dua metafora mengenai hidup: “keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan” (ay. 12) dan “ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan” (ay. 14). “Pohon kehidupan” pertama kali disebut di dalam Kitab Suci adalah di Kejadian 2:9, yang mengacu kepada sumber daya yang diberikan Allah bagi kehidupan kekal. Setelah ketidakpatuhan leluhur pertama kita, sumber kehidupan itu tidak dapat diakses lagi (3:23-24). Kitab Wahyu berbicara mengenai waktu ketika akses itu terbuka kembali (22:2,14). Dalam Kitab Amsal, “pohon kehidupan” dipakai sebagai lambang kesehatan dan panjang umur, keberhasilan, dan kebahagiaan (lihat Amsal 3:18; 11:30; 13:12; 15:4). Demikian juga, “sumber kehidupan” (10:11; 13:14; 14:27; 16:22) mengacu kepada sumber yang mengeluarkan sesuatu yang sehat dan menopang hidup. Sikap takut akan Allah adalah salah satu sumber kehidupan bagi kita (14:27). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar