Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang . . . tentang pengharapan yang ada padamu. –1 Petrus 3:15
Baca: 1 Petrus 3:13-18
Klub Socratic didirikan di Universitas Oxford, Inggris, pada tahun 1941. Perkumpulan itu dibentuk untuk mendorong berlangsungnya perdebatan antara orang percaya dan penganut ateis atau agnostik.
Debat soal agama di universitas sekuler memang lazim dilakukan, tetapi yang mengejutkan adalah, selama lima belas tahun klub tersebut diketuai oleh C.S. Lewis, seorang cendekiawan Kristen yang hebat. Lewis terbuka untuk membiarkan pemikirannya diuji, dengan keyakinan bahwa imannya kepada Kristus takkan goyah oleh serangan yang hebat. Ia tahu ada bukti yang kredibel dan rasional untuk percaya kepada Yesus.
Lewat sikapnya tersebut, Lewis sedang mempraktikkan nasihat Rasul Petrus kepada umat Tuhan yang terserak akibat penganiayaan, “Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1 Ptr. 3:15). Petrus menekankan dua hal kunci: kita memiliki alasan kuat untuk menaruh pengharapan kepada Kristus, dan kita patut menunjukkannya dengan “lemah lembut dan hormat”.
Mempercayai Kristus bukanlah sikap yang lari dari kenyataan atau hanya angan-angan semata. Iman kita dilandaskan pada fakta sejarah, termasuk kebangkitan Yesus dan bukti penciptaan yang menjadi saksi tentang Penciptanya. Dengan bersandar pada hikmat Allah dan kuasa Roh Kudus, kiranya kita siap membagikan alasan kepercayaan kita pada Allah yang Mahabesar.
Oleh: Bill Crowder
Renungkan dan Doakan
Bagaimana cara Anda membagikan iman Anda kepada orang lain? Apa bukti tentang kebangkitan Yesus yang menjadikannya masuk akal, meski jelas itu merupakan peristiwa mukjizat?
Allah Mahakuasa, terima kasih, Engkau telah memberiku bukti-bukti kredibel yang membuatku semakin percaya kepada-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
1 Petrus 3:15 sering kali dikemukakan sebagai suatu tantangan agar kita siap sedia menanggapi kesempatan-kesempatan untuk membagikan iman: “Hendaklah kalian selalu siap untuk memberi jawaban kepada setiap orang yang bertanya mengenai harapan yang kalian miliki” (BIS). Namun, membagikan iman mungkin aspek sekunder dari maksud Petrus. Pertama-tama kita harus hidup dengan pengharapan di dalam dunia yang pada umumnya tanpa harapan. Perhatikan bahwa Petrus mengatakan bahwa orang-orang akan bertanya mengenai harapan yang kita miliki. Ketika kita menjalani kehidupan penuh pengharapan di dalam dunia yang rusak ini, orang-orang di sekitar kita akan melihat suatu perbedaan. Kemudian, kita harus siap memberikan jawaban kepada mereka mengenai harapan yang menjadi ciri hidup kita. Pengharapan tersebut membedakan mereka yang percaya kepada Yesus dari mereka yang hidup tanpa Kristus, yang Paulus gambarkan sebagai “tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus 2:12). Allah sajalah pengharapan kita, dan kita ditantang untuk hidup sedemikian rupa. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar