• Keduanya Benar

    Untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. –Kejadian 45:5


    Baca: Kejadian 45:3-11


    Setelah terpisah tiga dekade, akhirnya Feng Lulu berkumpul kembali dengan keluarga kandungnya. Semasa balita, ia diculik saat sedang bermain di luar rumah, tetapi ia berhasil ditemukan berkat bantuan lembaga Federasi Wanita Seluruh Tiongkok. Karena masih sangat kecil, Feng Lulu tidak ingat penculikan tersebut. Ia tumbuh besar dengan keyakinan bahwa ia dijual karena orangtuanya tidak mampu membesarkannya. Begitu banyak pertanyaan dan emosi yang muncul saat ia mengetahui kenyataan yang sebenarnya.


    Ketika Yusuf bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, besar kemungkinan emosinya juga campur aduk. Kakak-kakaknya telah menjualnya sebagai budak ke Mesir saat ia masih muda. Meski harus melalui serangkaian kejadian pahit, Allah menempatkan Yusuf di posisi penguasa. Ketika saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk membeli makanan di masa kelaparan, tanpa sadar mereka telah membeli dari Yusuf.


    Yusuf sadar bahwa Allah telah memulihkan akibat dari kesalahan mereka. Ia berkata bahwa Allah memakai semua itu “untuk memelihara hidup [mereka]” (Kej. 45:7). Namun, Yusuf tidak menutupi perbuatan mereka yang menyakitinya—dengan tepat ia menyebut mereka telah “menjual [dirinya]” (ay. 5).


    Terkadang kita mencoba terlalu jauh untuk memandang situasi sulit dengan kacamata yang positif. Kita terlalu berfokus pada kebaikan yang Allah datangkan dari situasi-situasi tersebut tanpa mengakui adanya pergumulan emosi yang kita rasakan. Biarlah kita berhati-hati untuk tidak menganggap suatu kesalahan sebagai kebaikan hanya karena Allah telah memulihkannya. Kita dapat meminta pertolongan-Nya untuk mendatangkan kebaikan dari peristiwa tersebut, sambil tetap mengakui rasa sakit yang ditimbulkan olehnya. Keduanya sama-sama benar.


    Oleh: Kirsten Holmberg


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda menghadapi kesulitan akibat kesalahan orang lain? Bagaimana Anda telah melihat Allah mendatangkan kebaikan dari masalah tersebut?


    Allah Bapa, terima kasih, Engkau telah mengobati luka-luka batinku dengan kelembutan kasih-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Yusuf dikhianati oleh saudara-saudaranya yang iri, dijual sebagai budak, dipenjarakan dengan tidak adil, dan dilupakan oleh orang-orang yang telah ditolongnya. Namun, Allah menyertainya dan menjadikannya penguasa nomor dua di Mesir (Kejadian 41:39-40; Kisah Para Rasul 7:9-10). Ketika berdamai dengan saudara-saudaranya yang sudah lama terasing, Yusuf mengakui rencana Allah yang berdaulat di dalam hidupnya (Kejadian 45:5-7). Kemudian ia sekali lagi menegaskan bahwa pada akhirnya Allah mengatasi perbuatan dosa manusia demi kemuliaan-Nya dan untuk kebaikan kita (50:20). Rasul Paulus juga mengakui kedaulatan Allah: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ Biro Infokom HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB