Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah! –Mazmur 51:12
Baca: Markus 7:14-23
Pada tahun 1854, ribuan orang di London mati karena sesuatu. Mungkin karena kondisi udara yang buruk, pikir orang-orang. Ketika udara panas yang tidak lazim memanggang air Sungai Thames yang tercemar, bau yang menguar di udara begitu menyengat, sampai-sampai peristiwa itu dikenal sebagai “The Great Stink” (Bau Hebat).
Namun, permasalahan utamanya bukanlah pada udara. Sebuah riset yang diadakan Dr. John Snow menunjukkan air yang terkontaminasi sebagai penyebab munculnya epidemi kolera.
Manusia sebenarnya sudah lama menyadari adanya krisis lain, yang mengeluarkan bau busuk sampai ke surga. Kita hidup di dunia yang sudah rusak—dan kita cenderung salah dalam mengidentifikasi sumber masalahnya, sehingga yang kita obati hanya gejalanya. Program sosial dan kebijakan yang tepat memang baik, tetapi tidak mampu menghentikan akar permasalahan dari penyakit terbesar manusia, yakni hati yang penuh dosa!
Ketika Yesus berkata, “Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya,” Dia tidak mengacu pada penyakit fisik (Mrk. 7:15), melainkan sedang mendiagnosis kondisi rohani setiap manusia. “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,” ujar Yesus (ay. 15), yang lalu menyebutkan serangkaian kekejian yang mengintai dalam diri kita (ay. 21-22).
“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,” tulis Daud (Mzm. 51:7). Itu juga menjadi ratapan kita semua. Sejak awal kita telah rusak oleh dosa. Itulah sebabnya Daud berdoa, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah” (ay. 12). Setiap hari, kita memerlukan hati yang diperbarui, yang dijadikan Yesus melalui Roh-Nya.
Daripada hanya mengobati gejala yang ada, kita perlu membiarkan Yesus menyucikan sumber masalahnya.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Bagaimana selama ini Anda mungkin hanya mengobati gejalanya, daripada membiarkan Yesus membersihkan sumber masalahnya? Bagaimana Anda dapat membagikan kabar baik tentang apa yang telah Yesus perbuat bagi Anda?
Bapa Surgawi, jagalah hatiku dan tolonglah aku memperhatikan tuntunan Roh-Mu di dalam diriku.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Markus 7:13-17, kita bertemu dengan tiga kelompok orang. Di ayat 13, Yesus memberikan nasihat yang ditujukan kepada segolongan kecil manusia—para pengajar Taurat. Kristus melihat dengan jelas bagaimana mereka telah menciptakan suatu celah yang luar biasa besar untuk menyimpangkan maksud yang sebenarnya dari hukum Allah, dan Dia berkata, “Firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu.” Setelah menegaskan maksud-Nya kepada mereka, Yesus berbalik kepada orang banyak dan berkata dalam pendengaran para pengajar Taurat tadi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya" (ay. 15). Mulai dari ayat 17, murid-murid Kristus menghampiri-Nya secara pribadi dan menanyakan arti pengajaran-Nya. Dia mengulang inti pengajaran-Nya, yaitu bahwa bukan apa yang masuk ke dalam perut seseorang yang menajiskannya. Markus kemudian menyisipkan catatan, “Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal” (ay. 19). –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ Biro Infokom HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar