Sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya. –Yohanes 2:22
Baca: Yohanes 2:13-22
Langsung membaca bab terakhir suatu novel misteri mungkin bukan hal yang disukai oleh para penggemar cerita yang seru dan menegangkan. Namun, sebagian orang ternyata lebih menikmati bacaan mereka jika sudah mengetahui akhir ceritanya.
Dalam Reading Backwards, penulis Richard Hays menunjukkan betapa pentingnya perilaku tersebut bagi cara kita memahami Alkitab. Dengan mengilustrasikan bagaimana berbagai perkataan dan peristiwa dalam Alkitab mengantisipasi, menggemakan, dan menerangkan satu sama lain, Hays memberi kita alasan kuat untuk membaca Alkitab kita dari depan dan dari belakang.
Hays mengingatkan pembaca bahwa setelah Yesus bangkit barulah murid-murid-Nya memahami perkataan-Nya tentang membangun ulang Bait Allah dalam tiga hari. Yohanes berkata, “Yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri” (Yoh. 2:21). Pada saat itulah para murid baru mengerti arti perayaan Paskah yang sebelumnya tidak mereka pahami (lihat Mat. 26:17-29). Dengan mengingat kembali, barulah mereka menyadari bagaimana Yesus memberikan makna seutuhnya bagi kerinduan seorang raja di masa silam kepada rumah Allah (Mzm. 69:10; Yoh. 2:16-17 ). Hanya dengan membaca ulang Kitab Suci dengan memahami bahwa Bait Allah yang sejati adalah Yesus sendiri, barulah para murid benar-benar mengerti kaitan antara ritual bangsa Israel dan Mesias.
Sekarang, hanya dengan membaca Kitab Suci dari belakang ke depan dan sebaliknya, kita dapat melihat Yesus sebagai jawaban atas segala kebutuhan dan kerinduan kita yang terdalam.
Oleh: Mart DeHaan
Renungkan dan Doakan
Kesulitan apa yang membuat Anda khawatir akan masa depan? Ketika merenungkan hidup Anda, bagaimana Anda belajar mengerti dan percaya bahwa kisah Allah paling dapat dipahami dan diterima jika dibaca dari sudut pandang kekekalan?
Bapa Surgawi, terima kasih untuk kesempatan menyaksikan sendiri bagaimana Engkau sanggup mengungkapkan keajaiban hadirat-Mu yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Injil Yohanes umumnya diterima sebagai kitab Injil yang terakhir ditulis. Rasul Yohanes menulis untuk sekelompok pembaca tertentu, yaitu orang-orang percaya yang berlatar belakang Yunani, dan memberikan perenungannya tentang kehidupan Yesus. Yohanes 2:13-22 memberikan wawasan yang penting tentang iman. Yohanes mengaitkan iman murid-murid pertama Yesus dengan kebangkitan-Nya. Setelah Yesus bangkit dari kematian, iman para murid kepada-Nya terkonfirmasi dan diteguhkan dengan cara yang menguatkan perkataan Kristus sendiri (ay. 19-22).
Para murid tersebut belum sungguh-sungguh memahami seluk-beluk tentang iman. Akan tetapi, kita sekarang telah menerima riwayat hidup Yesus yang lebih lengkap dan dapat melihat hubungan antara hidup dan perbuatan-Nya. Yohanes berkata bahwa tujuan dari Injil yang disajikannya adalah “supaya [kita] percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya [kita] oleh iman [kita] memperoleh hidup dalam nama-Nya” (20:31). –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar