Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. –Kisah Para Rasul 12:5
Baca: Kisah Para Rasul 12:4-11
“Aku akan mengingat dan mendoakanmu.” Ketika mendengar kata-kata itu, Anda mungkin bertanya-tanya apakah orang tersebut bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Namun, ketika Edna Davis yang mengatakannya, Anda tidak perlu bertanya-tanya. Semua orang di kota kecil itu tahu tentang “buku catatan kuning milik Edna”. Pada halaman-halamannya tertulis barisan nama-nama. Setiap pagi, wanita yang sudah berumur tersebut berdoa kepada Allah dengan suara lantang. Tidak semua orang dalam daftarnya mendapat jawaban seperti yang diinginkan, tetapi beberapa bersaksi pada pemakaman Edna bahwa sesuatu yang besar telah mereka alami dari Allah, dan mereka menyebut itu berkat doa tulus yang dipanjatkan Edna.
Allah menunjukkan kekuatan doa dalam pengalaman Petrus saat dipenjara. Setelah sang rasul ditangkap oleh anak buah Herodes, dilempar ke penjara, dan berada “di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit” (Kis. 12:4), nasibnya terlihat suram. “Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah” (ay. 5). Mereka mengingat dan mendoakan sang rasul. Apa yang Allah lakukan kemudian sungguh ajaib! Seorang malaikat menampakkan diri kepada Petrus di dalam penjara, melepaskannya dari rantainya, dan membawanya ke luar gerbang penjara (ay. 7-10).
Mungkin saja beberapa orang yang berkata akan mengingat dan mendoakan kita sebenarnya tidak sungguh-sungguh bermaksud melakukannya. Namun, Allah Bapa kita mengetahui pikiran kita, mendengarkan doa-doa kita, dan bertindak bagi kita seturut kehendak-Nya yang sempurna. Didoakan dan mendoakan orang lain bukanlah hal sepele saat kita melayani Allah yang besar dan berkuasa.
Oleh: John Blase
Renungkan dan Doakan
Kapan terakhir kali Anda tahu ada orang yang sungguh-sungguh mengingat dan mendoakan Anda? Siapa yang dapat Anda doakan seperti itu hari ini?
Tuhan Yesus, terima kasih, aku dapat membawa setiap keprihatinanku kepada-Mu, dan Engkau pasti mendengarkanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Dalam pemenjaraan oleh Raja Herodes (Kisah Para Rasul 12:1-4)—Herodes Agripa I, cucu Herodes Agung (Matius 2:1)—situasi yang dihadapi Petrus tampak suram. Herodes baru saja membunuh Yakobus, anak Zebedeus (Kisah Para Rasul 12:2), dan ia merencanakan “supaya sehabis Paskah ia menghadapkan [Petrus] ke depan orang banyak” (ay. 4), kemungkinan berencana untuk menghukum mati Petrus di depan umum. Petrus dipenjarakan di bawah pengawasan sangat ketat, dibelenggu dengan dua rantai, di antara dua orang prajurit, sementara prajurit-prajurit lain mengawal di muka pintu (ay. 6). Kelepasannya oleh malaikat Allah terjadi begitu tiba-tiba, sehingga ia menyangka itu suatu penglihatan belaka, tidak yakin bahwa itu benar-benar terjadi (ay. 9,11). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar