• Penguatan dari Makanan Cepat Saji

    Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu . . . yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung. –Rut 2:12


    Baca: Rut 2:15-20


    Maria membawa makan siang cepat sajinya ke meja yang kosong. Saat ia menggigit burgernya, pandangannya tertumbuk pada seorang pria muda yang duduk beberapa meja darinya. Pakaian pria itu kotor, rambutnya lengket, dan ia memegang sebuah gelas kertas yang kosong. Jelas, ia terlihat lapar. Bagaimana Maria dapat menolong? Memberinya uang sepertinya tidak bijaksana. Namun, jika ia membelikan makanan, apakah pria itu akan merasa malu?


    Saat itulah Maria teringat kisah Rut dalam Alkitab, yakni ketika Boas, seorang pemilik lahan kaya raya, mengundang janda imigran yang miskin itu untuk memungut jelai dari ladangnya. Boas memerintahkan para pengerjanya: “Dari antara berkas-berkas itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Rut 2:15-16). Dalam budaya yang membuat kaum wanita sangat bergantung pada hubungan mereka dengan laki-laki untuk bertahan hidup, Boas menunjukkan pemeliharaan Allah yang penuh kasih. Pada akhirnya, Boas menikahi Rut, dan menebusnya dari kondisinya yang membutuhkan pertolongan (4:9-10).


    Ketika Maria beranjak pergi, ia pun meletakkan sebungkus kentang gorengnya yang belum tersentuh di meja dekat situ. Ia melakukannya sambil menatap mata si pria. Kalau pria itu memang lapar, ia boleh “memungut” dari makanan yang ditinggalkan oleh Maria. Kerinduan hati Allah terungkap lewat kisah-kisah dalam Kitab Suci dan menggambarkan berbagai solusi kreatif yang dapat kita gunakan untuk menguatkan sesama.


    Oleh: Elisa Morgan


    Renungkan dan Doakan

    Adakah seseorang yang dapat Anda undang untuk “memungut” dari kelimpahan hidup Anda hari ini? Mintalah agar Allah memperlihatkan kebutuhan yang ada di sekitar Anda, sehingga Anda dapat merespons seturut kerinduan hati-Nya. 


    Ya Bapa, tunjukkanlah kepadaku siapa yang dapat kujangkau hari ini dengan kasih-Mu yang mereka butuhkan. 

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Allah memberikan kepada umat Israel “suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (Keluaran 3:8) dan memerintahkan umat-Nya untuk memelihara kehidupan orang-orang miskin di antara mereka. Para pemilik tanah harus dengan sengaja tidak memungut semua bulirnya, agar supaya orang-orang miskin dapat memungut apa yang ketinggalan dari penuaian mereka (Imamat 19:9-10; 23:22; Ulangan 24:19-22). Pemecahan masalah yang diberikan Allah bagi mereka yang kelaparan adalah kemurahan hati dari umat-Nya (Ulangan 15:4-11).


    Hukum tentang memungut jelai itu menjadi latar belakang kisah Rut. Boas, kerabat dekat Naomi dan seorang pemilik tanah yang takut akan Allah, memberi izin kepada orang-orang miskin untuk memungut bulir-bulir jelai di ladangnya (Rut 2:1-3,20). Ia bahkan memerintahkan pengerja-pengerjanya “dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk [Rut] dan meninggalkannya, supaya dipungutnya” (ay. 16). Berkat kasih karunia dan kemurahan hati Boas, Rut dapat memungut “kira-kira seefa” atau sekitar 10 kilogram jelai (ay. 17), yang cukup untuk makan beberapa minggu. –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB