• Kita adalah Orang Asing

    Perlakukanlah orang asing yang tinggal di negerimu seperti kamu memperlakukan orang-orang sebangsamu. –Imamat 19:34 (BIS)


    Baca: Imamat 19:32-37


    Bagi keluarga pendatang itu, segala sesuatu terasa sangat berbeda di negara mereka yang baru—bahasa, sekolah, kebiasaan, lalu lintas, dan cuaca. Mereka bahkan tidak yakin akan bisa beradaptasi. Namun, beberapa anggota jemaat dari gereja dekat tempat tinggal mereka bersepakat untuk datang dan membantu mereka menjalani kehidupan yang baru. Suatu hari, Patti mengajak pasangan tersebut berbelanja di pasar lokal untuk menunjukkan apa saja yang tersedia dan cara membelinya. Ketika sedang berkeliling pasar, mereka terbelalak dan tersenyum lebar melihat buah favorit yang berasal dari tanah air mereka—delima. Mereka membeli buah itu untuk masing-masing anak mereka, bahkan memberikan sebiji untuk Patti sebagai ucapan terima kasih. Buah kecil dan teman-teman baru itu telah memberikan mereka rasa nyaman di negeri asing yang kini mereka diami.


    Melalui Musa, Allah memberikan daftar hukum bagi umat-Nya, termasuk perintah untuk memperlakukan orang asing di antara mereka sebagai “orang-orang sebangsamu” (Im. 19:34 BIS). “Cintailah mereka seperti kamu mencintai dirimu sendiri,” demikian perintah Allah. Yesus menyebutnya sebagai perintah terbesar kedua setelah mengasihi Allah (Mat. 22:39). Itu karena Allah sendiri “melindungi orang-orang asing” (Mzm. 146:9 BIS).


    Selain menaati Allah dengan membantu teman-teman baru untuk beradaptasi dengan kehidupan di negara kita, kiranya kita juga diingatkan bahwa kita sesungguhnya adalah “orang asing dan pendatang di bumi ini” (Ibr. 11:13). Kiranya kita juga bertambah-tambah dalam kerinduan kita akan tanah air surgawi yang akan datang.


    Oleh: Anne Cetas


    Renungkan dan Doakan

    Siapakah yang Allah ingin Anda perhatikan dan tolong saat ini? Bagaimana Anda dapat memakai karunia-karunia dari Allah untuk menyebarkan kasih-Nya kepada orang lain? 


    Allah yang penuh rahmat, aku bisa mengerti bagaimana rasanya menjadi orang asing di dunia ini. Tuntunlah aku untuk menjadi penyemangat bagi orang asing dan pendatang di sekitarku.

    Amin......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Perintah-perintah yang terdapat dalam Imamat 19 berakar pada panggilan kepada umat Allah untuk menjadi kudus seperti Allah (Imamat 19:2). Pasal ini mengungkapkan bahwa menjadi umat yang kudus—dipisahkan dan dikhususkan bagi Allah—termasuk memperhatikan keadilan bagi orang miskin dan terpinggirkan (ay. 9-10, 13-16, 33-34). Mengupayakan keadilan adalah bentuk kasih kita kepada sesama, dan mengasihi Allah serta sesama adalah inti dari hukum Allah (Matius 22:37-40).


    Imamat 19 menekankan bahwa “sesama” yang harus dikasihi bangsa Israel itu termasuk orang asing. Mereka dipanggil untuk memperlakukan orang asing dengan adil seolah-olah mereka “orang-orang sebangsa” (ay. 34 BIS). Mereka harus mengasihi orang-orang asing itu “seperti diri [mereka] sendiri, karena [mereka] juga orang asing dahulu di tanah Mesir” (ay. 34). Memperlakukan orang asing dengan kasih sayang dan keadilan diperintahkan berulang kali dalam Kitab Suci, dan sering dikaitkan dengan pengalaman bangsa Israel sendiri ketika diperbudak di negeri asing (Keluaran 22:21; 23:9; Ulangan 24:17-18). –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB