Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita. –1 Yohanes 1:9
Baca: 1 Yohanes 1:5-2:2
Meski sempat melihat sejenis perdu bertunas di sebelah selang untuk menyiram tanaman dekat beranda rumah kami, saya mengabaikan tanaman yang tampak tidak berbahaya itu. Saya pikir, mana mungkin rumput liar sekecil itu merusak halaman kami? Namun, minggu demi minggu berlalu, dan rumput liar itu pun tumbuh hingga seukuran semak kecil dan mulai menguasai pekarangan kami. Cabang-cabangnya yang liar menutupi sebagian jalan masuk rumah dan bertunas di bagian-bagian lain. Setelah menyadari keberadaannya yang merusak, saya meminta suami saya untuk mencabut rerumputan liar itu, lalu melindungi halaman kami dengan pembasmi gulma.
Ketika kita mengingkari atau menyangkal keberadaannya, dosa bisa menguasai hidup kita bagaikan rumput liar yang tak diinginkan dan membuat hidup kita menjadi gelap. Allah kita yang tanpa dosa tidak memiliki kegelapan sama sekali dalam diri-Nya. Sebagai anak-anak-Nya, kita dimampukan dan diperintahkan untuk menolak dosa secara langsung supaya kita dapat “hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang” (1 Yoh. 1:7). Melalui pengakuan dan pertobatan, kita mengalami pengampunan dan pembebasan dari dosa (ay. 8-10), karena kita memiliki Pengantara Agung—Yesus (2:1 ). Tuhan Yesus rela membayar harga terbesar untuk dosa-dosa kita dengan darah-Nya, dan “bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (ay. 2).
Ketika Allah mengingatkan kita tentang dosa kita, kita bisa saja memilih untuk menyangkal, menghindar, atau mengelak dari tanggung jawab. Akan tetapi, ketika kita mengakuinya dan bertobat, Dia akan menyiangi dosa yang merusak hubungan kita dengan Dia dan orang lain.
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Bagaimana pemahaman bahwa dosa adalah pelanggaran terhadap Allah mempengaruhi pandangan Anda tentang pertobatan? Dosa apa saja yang telah berakar dalam hidup Anda dan sangat perlu disiangi oleh Allah?
Ya Bapa Pengasih, kumohon, cabutlah akar dosa dari hidupku, agar aku dapat bertumbuh makin dekat kepada-Mu dan sesama.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Rasul Yohanes mengingatkan kita bahwa “Allah adalah terang” (1 Yohanes 1:5) dan mendorong kita untuk bersekutu dengan-Nya (ay. 6-7). Pada bagian lain, Paulus mengingatkan kita bahwa kita “tidak hidup di dalam kegelapan”, tetapi kita “adalah anak-anak terang” (1 Tesalonika 5:4-5). Dalam 1 Yohanes, sang rasul menantang kita: “jangan berbuat dosa” (2:1). Namun, karena kita masih belum sepenuhnya sempurna, kita akan terus berbuat dosa (1:8). Yohanes meyakinkan kita bahwa jika kita mengakui dosa-dosa kita dan bertobat, Allah “akan mengampuni segala dosa kita” (ay. 9). “Pengantara [kita] pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” (2:1), “dalam darah-Nya” (Roma 3:25), “adalah pendamaian untuk segala dosa kita” (1 Yohanes 2:2; lihat 4:10). NIV Zondervan Study Bible menjelaskan “pendamaian” sebagai karya Yesus di kayu salib yang “menghapus kesalahan dan memurnikan orang berdosa (penebusan) dan meredakan murka Allah terhadap orang berdosa (pendamaian).” –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar