• Ingat untuk Memuji

    Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia Tuhan. –Yesaya 63:7


    Baca: Yesaya 63:7-9


    Ketika gedung gereja kami yang pertama masih dibangun, jemaat menuliskan ucapan syukur sebagai pengingat pada kerangka dinding dan lantai beton sebelum bagian dalam gedung selesai dikerjakan. Jika Anda melepaskan lapisan penutup dinding dari kerangkanya, Anda akan menemukan tulisan-tulisan itu di sana. Ayat-ayat Kitab Suci ditulis di samping ungkapan-ungkapan pujian seperti “Tuhan, Engkau sangat baik!” Kami membiarkan tulisan- tulisan itu tetap di sana sebagai kesaksian bagi generasi mendatang, bahwa terlepas dari berbagai tantangan yang kami hadapi, Allah telah begitu baik dan memelihara kami.


    Kita perlu mengingat apa yang telah Allah lakukan bagi kita dan menceritakannya kepada orang lain. Nabi Yesaya memberi contoh ketika ia menulis, “Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia Tuhan, perbuatan Tuhan yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan Tuhan kepada kita” (Yes. 63:7). Kemudian, sang nabi juga mengingat-ingat belas kasihan Allah bagi umat-Nya di sepanjang sejarah, bahkan menyatakan bagaimana “dalam semua penderitaan mereka, Dia juga menderita” (ay. 9 AYT). Namun, jika Anda membaca kelanjutan pasal ini, Anda akan melihat Israel kembali berada dalam kesulitan, dan itu membuat sang nabi merindukan campur tangan Allah.


    Mengingat kebaikan Allah di masa lalu dapat menolong kita di masa-masa sulit. Masa-masa yang penuh tantangan akan datang dan pergi, tetapi karakter Allah yang setia tidak pernah berubah. Saat kita berpaling kepada-Nya dengan hati penuh syukur karena mengingat semua yang telah Dia lakukan, kita kembali menemukan bahwa Dia selalu layak untuk dipuji.


    Oleh: James Banks


    Renungkan dan Doakan

    Kebaikan apa saja yang telah Allah tunjukkan kepada Anda di masa lalu? Bagaimana memuji Allah atas kebaikan-Nya dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit?


    Ya Bapa, Engkau berdaulat atas seluruh ciptaan. Aku memuji-Mu, karena kebaikan-Mu tidak berubah dan karena Engkau selalu bersamaku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Yesaya 63:7-9 merupakan bagian pertama dari doa Nabi Yesaya. Untaian doanya mengikuti pola ucapan syukur, pengakuan dosa, dan permohonan kepada Bapa di surga. Bagian ucapan syukur menceritakan sejarah pemeliharaan Allah atas Israel. Dia telah melakukan "kebajikan yang besar" dan melimpahkan "kasih sayang" kepada mereka (ay. 7). Dia menyebut mereka “umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang” (ay. 8). Ayat 10 memulai segmen pengakuan dosa. “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus,” keluh Yesaya, dan dengan puitis ia bertanya-tanya, “Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati [Israel] . . . yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya?” (ay. 11-12). Semua itu mengawali permohonan Yesaya agar Allah kembali menunjukkan kuasa-Nya. “Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung!” ia berkata (ay. 15). “Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu” (ay. 17). –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB