Biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya. –2 Samuel 15:26
Baca: 2 Samuel 15:13-14, 23-26
Christina Rossetti, seorang penyair dan penulis renungan, telah menjalani kehidupan yang sulit. Sepanjang hidupnya, ia pernah mengidap depresi dan berbagai penyakit, bahkan beberapa kali pertunangannya kandas. Akhirnya, ia meninggal dunia karena kanker.
Daud muncul dan dikenal pertama kalinya oleh bangsa Israel sebagai pahlawan. Namun, di sepanjang hidupnya, ia pernah mengalami berbagai kesulitan. Menjelang akhir pemerintahannya, anaknya sendiri, bersama penasihat kepercayaannya dan sebagian besar rakyat, berusaha menggulingkannya (2 Sam. 15:1-12). Karena itu, Daud membawa serta Imam Abyatar dan Zadok serta tabut perjanjian Allah, lalu pergi dari Yerusalem (ay. 14, 24).
Setelah Abyatar mempersembahkan korban bakaran kepada Allah, Daud berkata kepada kedua imam tersebut, “Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata Tuhan, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya” (ay. 25). Bahkan di tengah kondisi yang tidak menentu, Daud berkata, “Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya” (ay. 26). Daud tahu bahwa ia dapat mempercayai Allah.
Christina Rossetti juga mempercayai Allah, dan hidupnya berakhir dengan penuh pengharapan. Jalan kehidupan kita mungkin berliku-liku dan terus menanjak, tetapi jalan itu akhirnya membawa kita menuju Bapa Surgawi yang siap menyambut kita dengan bahagia.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Dalam hal apa saja jalan kehidupan Anda terasa sulit dan berliku? Bagaimana Anda dapat mempercayai Allah untuk memimpin Anda dalam jalan hidup yang Anda tempuh?
Ya Allah, terkadang jalan hidup ini terasa berat. Namun, aku percaya Engkau akan melakukan yang benar, bagiku dan bagi semua orang yang percaya kepada-Mu. Tolonglah aku hidup dalam pengharapan, dengan menantikan hari ketika aku akan bersama-Mu selamanya.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Mazmur 3 adalah salah satu dari sebagian kecil mazmur yang menyertakan keterangan (superskripsi) mengenai penulis atau info berguna lainnya. Di ayat 1 tertulis “Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.” Keterangan ini menghubungkan mazmur tersebut dengan 2 Samuel 15, yang menunjukkan bagaimana Absalom bangkit (ay. 1-12) menantang raja yang sah, Daud, yang melarikan diri (ay. 13-37). Pemberontakan Absalom, dan masalah-masalah lainnya dalam keluarga Daud (lihat 2 Samuel 13), menggenapi perkataan Samuel: “Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri” (12:11). Namun, Raja Daud yang babak belur itu tidak memandang teguran Allah sebagai pengabaian Allah, sehingga ia mampu berkata, “Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus” (Mazmur 3:4-5). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar