Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka. –Yeremia 32:42
Baca: Yeremia 32:37-44
Sara kehilangan ibunya ketika ia baru berusia empat belas tahun. Tak lama kemudian, ia dan saudara-saudaranya kehilangan rumah mereka dan menjadi tunawisma. Bertahun-tahun kemudian, Sara bertekad untuk menyediakan bagi anak-anaknya di masa depan suatu warisan yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Ia pun bekerja keras untuk membeli sebuah rumah, supaya keluarganya dapat memiliki kehidupan yang stabil, sesuatu yang tidak pernah ia miliki.
Membeli rumah bagi generasi mendatang adalah langkah iman untuk menyongsong masa depan yang belum Anda lihat. Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk membeli tanah tepat sebelum Yerusalem dikepung oleh Babel (Yer. 32:6-12). Bagi sang nabi, perintah Allah tersebut tidak masuk akal. Tak lama lagi semua tanah dan harta milik mereka pasti akan disita.
Namun, Allah memberi Yeremia janji berikut: “Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka” (ay. 42). Pembelian tanah oleh sang nabi merupakan tanda jasmani dari kesetiaan Allah, bahwa suatu hari kelak Dia akan mengembalikan orang Israel ke tanah air mereka. Bahkan di tengah serangan yang mengerikan, Allah berjanji kepada umat-Nya bahwa kedamaian akan datang kembali—jual beli rumah dan harta benda akan berlangsung kembali (ay. 43-44).
Hari ini kita dapat mempercayai kesetiaan Allah dan memilih untuk melangkah dalam iman. Meski kita mungkin tidak melihat pemulihan dari setiap situasi yang kita hadapi di dunia ini, kita memiliki jaminan bahwa suatu hari nanti Dia akan memulihkan segala sesuatu.
Oleh: Karen Pimpo
Renungkan dan Doakan
Apa yang biasanya membuat Anda gagal melihat kesetiaan Allah? Bagaimana Anda dapat melangkah dalam iman, sesuai dengan pemulihan yang dijanjikan-Nya?
Ya Allah, tolonglah aku melangkah dalam iman hari ini, untuk masa depan yang belum dapat kulihat.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Yang menarik, meskipun Ulangan 6 memerintahkan Israel, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (ay. 5), agar “baik keadaanmu” (ay. 3), Yeremia 32 menggambarkan Allah dengan penuh kasih memperhatikan umat-Nya dengan cara yang sama—“dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku” (ay. 41). Hanya Allah yang dapat memberi umat-Nya “satu hati dan satu tingkah langkah” untuk mengikuti Dia “untuk kebaikan mereka” (ay. 39). “Perjanjian kekal” dari Allah—komitmen Allah yang “tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka” (ay. 40)—adalah satu-satunya sumber pengharapan mereka. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar