Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan. –Filipi 3:13-14
Baca: Filipi 3:12-16
Saat mengikuti suatu lomba lari di hutan, saya mencoba mencari jalan pintas dan melewati rute yang asing. Karena tidak yakin apakah saya masih berada di jalan yang benar, saya menanyai seorang pelari yang datang dari arah berlawanan.
“Ya,” jawabnya yakin. Melihat saya masih ragu, ia segera menambahkan: “Jangan khawatir, saya sudah melewati semua rute yang salah! Tetapi tidak masalah, karena semua itu bagian dari lomba.”
Sungguh gambaran yang tepat mengenai perjalanan rohani saya! Entah berapa kali saya pernah menyimpang dari Allah, jatuh dalam pencobaan, dan pikiran saya teralihkan oleh hal-hal lain dalam hidup ini. Namun, Allah senantiasa mengampuni dan menolong saya untuk terus bergerak maju, meski Dia tahu saya akan terjatuh lagi. Allah tahu kecenderungan kita untuk menyimpang ke jalan yang salah. Akan tetapi, Dia selalu siap mengampuni, lagi dan lagi, jika kita mengakui dosa kita dan mengizinkan Roh Kudus mengubah kita.
Paulus juga mengetahui bahwa itu semua adalah bagian dari perjalanan iman. Karena sangat menyadari dosanya di masa lalu dan kelemahannya di masa kini, sang rasul tahu ia belum mencapai kesempurnaan seperti Kristus yang ia dambakan (Flp. 3:12). “Tetapi ini yang kulakukan:” ia menambahkan, “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan” (ay. 13-14). Jatuh tersandung adalah bagian dari perjalanan kita bersama Allah: melalui kesalahan dan kegagalan itu Dia akan menyucikan kita. Rahmat Allah memampukan kita untuk terus maju, sebagai anak-anak yang telah diampuni-Nya.
Oleh: Leslie Koh
Renungkan dan Doakan
Dosa apa saja yang dapat Anda akui di hadapan Allah hari ini? Bagaimana jaminan pengampunan-Nya memampukan Anda untuk terus maju dalam iman?
Ya Allah, terima kasih untuk belas kasih-Mu. Tolonglah aku menjalani kehidupan yang menyenangkan-Mu, karena kutahu Roh-Mu bekerja di dalamku untuk menjadikanku semakin serupa dengan Anak-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Surat Filipi menunjukkan beberapa kaitan dengan Kisah Para Rasul 16. Dalam Kisah Para Rasul 16, Paulus berada di dalam penjara Filipi karena bersaksi untuk Yesus (ay. 19-24). Namun, sang rasul tidak membiarkan pemenjaraan itu menghentikan kesaksiannya (ay. 25-34). Surat Filipi ditulis dari dalam penjara Romawi dan, sekali lagi, Injil disebarluaskan melalui Paulus, orang yang dipenjara (Filipi 1:12-14). Meski tempatnya berbeda, situasinya sama—dipenjara karena berbicara tentang Yesus. Sang rasul diubahkan dari seorang Farisi, penganiaya Kristus dan gereja-Nya (3:5-6), menjadi seorang yang dengan sepenuh hati bersaksi, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (1:21). Selain itu, Paulus mengejar Yesus dengan penuh semangat dan menggunakan metafora atletik tentang seorang pelari yang berfokus pada tujuan untuk memperoleh hadiah (3:13-14). Bagi Paulus, Kristus adalah hadiahnya! –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar