Siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil? –Zakharia 4:10
Baca: Zakharia 4:4-10
Apakah aku bisa bertanding di Olimpiade? Seorang perenang tingkat perguruan tinggi khawatir bahwa ia kurang cepat. Namun, ketika seorang profesor matematika, Ken Ono, mempelajari teknik renang pemudi itu, ia menemukan cara untuk meningkatkan kecepatannya sampai enam detik penuh—perbedaan yang substansial pada kompetisi setingkat Olimpiade. Setelah memasang sensor pada punggung perenang, ia tidak melihat perlunya perubahan-perubahan besar untuk meningkatkan rekor waktunya. Sebaliknya, Ono mengidentifikasi tindakan korektif kecil yang, jika diterapkan, akan membuat atlet muda itu berenang dengan lebih efisien di dalam air, sehingga dapat mencapai jarak waktu yang dibutuhkan untuk menang.
Koreksi-koreksi kecil yang kita terapkan dalam kehidupan rohani juga dapat berdampak besar bagi kita. Nabi Zakharia mengajarkan prinsip serupa kepada sisa bangsa Yahudi yang tawar hati dalam perjuangan mereka bersama Zerubabel untuk membangun kembali Bait Allah setelah pengasingan mereka. Namun, “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,” kata Tuhan yang Mahakuasa kepada Zerubabel (Za. 4:6).
Zakharia menyatakan, “Siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil?” (ay. 10). Orang-orang yang baru kembali dari pembuangan itu khawatir bahwa Bait suci yang mereka bangun tidak sebanding dengan Bait suci yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Salomo. Namun, sama seperti perenang tadi yang meraih medali Olimpiade setelah melakukan koreksi kecil, orang-orang yang membangun bersama Zerubabel belajar bahwa sekalipun kecil, perbuatan baik yang dilakukan dengan pertolongan Allah dapat mendatangkan sukacita besar apabila tindakan itu memuliakan-Nya. Di dalam Allah, hal-hal kecil berpengaruh besar.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Kapan perbuatan besar pernah membuat jiwa Anda frustrasi? Perubahan-perubahan kecil apa yang telah meningkatkan kesehatan dan kehidupan rohani Anda?
Allah terkasih, arahkan aku pada tindakan-tindakan kecil dan baik, yang akan berpengaruh besar terhadap diriku, demi nama-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Perjanjian Lama mencatat lebih dari tiga puluh orang bernama Zakharia, nama yang berarti “Allah mengingat.” Namun, tidak ada yang lebih terkemuka daripada Nabi Zakharia, penulis kitab yang menyandang namanya. Zakharia adalah kitab terpanjang dari kedua belas kitab nabi-nabi dari Hosea sampai Maleakhi, dan digolongkan di antara Nabi-Nabi Kecil, tetapi relatif lebih pendek daripada kitab nabi-nabi lainnya seperti Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel (Nabi-Nabi Besar). Zakharia seorang nabi pada masa pasca-pembuangan; masa pelayanannya berlangsung setelah terjadinya pembuangan ke Babel (setelah tahun 538 SM). Informasi di dalam Kitab Zakharia menolong kita menentukan waktu pelayanannya. Zakharia 1:1 dan 1:7 menyebutkan Zakharia menerima pesan dari Allah pada tahun kedua masa kekuasaan Darius. Lalu, Zakharia 7:1 menyebut tentang “tahun yang keempat zaman raja Darius”, raja Persia dari tahun 522 sampai 486 SM. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar