• Rutinitas yang Diberkati

    Siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Allah? –Pengkhotbah 2:25


    Baca: Pengkhotbah 2:17-26


    Memandangi serombongan orang yang berbondong-bondong memasuki kereta di pagi hari, perasaan lesu menghadapi hari Senin melanda saya. Menilik wajah-wajah mengantuk dan muram di dalam gerbong yang penuh sesak, saya mendapat kesan bahwa tak seorang pun bersemangat untuk bekerja. Banyak dahi yang makin berkerut ketika beberapa orang berebut ruang kosong dan semakin banyak penumpang mendesak masuk. Lagi-lagi hari yang membosankan di kantor.


    Mendadak saya tersadar. Setahun lalu, kereta-kereta ini kosong karena pembatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19 telah memporakporandakan rutinitas kita sehari-hari. Kita bahkan tidak bisa makan di luar, dan sebagian orang justru merasa rindu pergi ke kantor. Namun, sekarang kita sudah nyaris kembali kepada keadaan normal, dan banyak yang sudah kembali bekerja seperti biasa. Saya pun tersadar, “rutinitas” adalah kabar baik, sementara “bosan” adalah berkat!


    Raja Salomo menarik kesimpulan serupa setelah merenungkan jerih payah sehari-hari yang tampaknya sia-sia (Pkh. 2:17-23). Kadang-kadang semua itu seolah tidak berujung, suatu “kesia-siaan” yang tidak ada untungnya (ay. 21). Namun, sang raja lalu menyadari bahwa dapat makan, minum, dan bekerja setiap hari pun merupakan berkat dari Allah (ay. 24).


    Sewaktu kehilangan rutinitas, kita dapat melihat bahwa segala kegiatan sederhana itu adalah kemewahan. Marilah mengucap syukur kepada Allah bahwa kita “dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payah [kita], itu juga adalah pemberian Allah” (3:13).


    Oleh: Leslie Koh


    Renungkan dan Doakan

    Berkat sederhana apa saja yang dapat Anda syukuri hari ini? Apa yang dapat Anda lakukan bagi seseorang yang berkekurangan atau yang tidak dapat menikmati rutinitas kehidupan yang sederhana?


    Ya Allah, terima kasih untuk rutinitasku, meski semua itu terkadang sangat membosankan. Tolonglah aku untuk bersyukur atas setiap berkat yang kuterima dari-Mu dalam hidup ini.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Dalam Pengkhotbah 2, meski mempunyai segalanya, Salomo mulai merasa putus asa. Namun, ia mengatakan dalam pasal 3, “[Allah] memberikan kekekalan dalam hati [manusia]” (ay. 11). Ia mengerti bahwa kita harus mencari di luar diri kita sendiri untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita yang terbesar. Seluruh Alkitab menunjukkan bagaimana jawaban-jawaban tersebut ditemukan di dalam Yesus. Rasul Paulus mengingatkan kita, “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Korintus 15:19). Paulus mengakhirinya, “Yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati” (ay. 20). Kematian dan kebangkitan Yesus menjadikan hidup kita penuh arti dan tujuan. –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB