Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus. –Kolose 3:17
Baca: Kolose 3:15-24
Ketika Jeff berusia empat belas tahun, ibunya mengajaknya menonton pertunjukan seorang penyanyi terkenal. Selayaknya banyak musisi pada zamannya, B.J. Thomas pernah terjebak dalam gaya hidup yang merusak diri sendiri di sepanjang tur musiknya. Namun, semua itu terjadi sebelum ia dan istrinya mengenal Tuhan Yesus. Hidup mereka diubahkan total saat mereka percaya kepada Kristus.
Dalam konser malam itu, B.J. mulai menyanyi dan menghibur para penonton yang antusias. Namun, setelah melantunkan beberapa lagunya yang terkenal, seseorang berteriak dari arah penonton, “Hei, nyanyikan satu lagu untuk Yesus!” Tanpa ragu, B.J. merespons, “Aku baru saja menyanyikan empat lagu untuk Yesus.”
Kejadian tersebut berlangsung beberapa dekade yang lalu, tetapi Jeff masih mengingat momen itu. Saat itulah ia menyadari bahwa segala sesuatu yang kita lakukan haruslah untuk Tuhan Yesus—bahkan hal-hal yang mungkin oleh sebagian orang dianggap “tidak rohani”.
Terkadang kita tergoda untuk membagi-bagi hal-hal yang kita lakukan dalam hidup ini. Membaca Alkitab. Bersaksi tentang pengalaman kita menerima Yesus. Menyanyikan kidung pujian. Itu semua hal rohani. Memotong rumput. Lari pagi. Menyanyikan lagu-lagu pop. Itulah hal-hal duniawi.
Kolose 3:16 mengingatkan kita bahwa perkataan Kristus diam di antara kita dalam aktivitas-aktivitas seperti mengajar, bernyanyi, dan bersyukur, tetapi ayat 17 menerangkan lebih jauh. Ayat tersebut menekankan bahwa sebagai anak-anak Allah, “segala sesuatu yang [kita] lakukan dengan perkataan atau perbuatan, [kita melakukan] semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus.”
Kita melakukan semuanya untuk Dia.
Oleh: Cindy Hess Kasper
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda dapat melakukan segala sesuatu dalam nama Yesus? Bagaimana Anda dapat mengizinkan Allah memakai perbuatan dan perkataan Anda untuk memuliakan-Nya?
Allah Mahakasih, tolonglah aku untuk menyerahkan setiap perbuatan dan perkataanku kepada-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Paulus menulis Kitab Kolose kepada umat Tuhan yang disebutnya sebagai “saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose” (Kolose 1:2). Tujuannya adalah untuk menegur ajaran palsu mengenai siapa Kristus—keilahian dan pelayanan-Nya (pasal 1–2), dan untuk mengajarkan para pembacanya tentang cara hidup yang saleh (pasal 3–4), yakni hidup yang “layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal” dan “memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik” (1:10).
Dalam Kolose 3, Paulus mengajarkan mereka bagaimana berhubungan dengan satu sama lain dalam tiga hubungan kunci: keluarga iman—jemaat (ay. 15-17), keluarga alamiah—suami, istri, dan anak-anak (ay. 18-21), dan hamba dan tuan, yang pada masa kini berkenaan dengan karyawan dan atasan (ay. 22-25; 4:1). Di dalam semua hubungan itu, melalui kuasa Roh Kudus, orang percaya harus menunjukkan karakter Kristus, yaitu belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, kesabaran terhadap orang lain, pengampunan, dan kasih yang tanpa pamrih (3:12-14). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar