Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat. –Ezra 3:13
Baca: Ezra 3:8-13
Keluarga Angela diliputi dukacita besar karena mereka harus menghadapi tiga peristiwa perkabungan hanya dalam kurun waktu empat minggu. Setelah kematian mendadak keponakan laki-lakinya, Angela dan dua saudara perempuannya duduk mengelilingi meja dapur selama tiga hari. Mereka hanya pergi dari situ ketika harus membeli guci abu, memesan makanan, dan menghadiri pemakaman. Di tengah perkabungan mereka atas kematian Mason, mereka juga bersukacita melihat foto-foto ultrasonografi dari janin dalam rahim adik perempuan bungsu mereka.
Lambat laun, Angela pun menemukan penghiburan dan harapan dari Kitab Ezra dalam Perjanjian Lama. Dalam kitab itu digambarkan bagaimana umat Allah kembali ke Yerusalem setelah bangsa Babel menghancurkan Bait Allah dan membuang mereka dari kota yang mereka cintai (lihat Ezr. 1). Saat Ezra mengawasi pembangunan kembali Bait suci, ia mendengar pujian penuh sukacita yang dinaikkan kepada Allah (3:10-11). Namun, ia juga mendengar suara tangisan mereka yang mengenang kehidupan sebelum pembuangan (ay. 12).
Satu ayat secara khusus menghibur Angela: “Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring” (ay. 13). Ia menyadari bahwa meskipun ia terbenam dalam dukacita mendalam, sukacita masih mungkin dirasakan.
Mungkin kita berduka atas kematian seseorang yang dikasihi atau bersedih karena kehilangan hal lain. Jika demikian, kita dapat mengungkapkan tangisan duka kita seiring dengan momen-momen sukacita kita kepada Allah, karena kita tahu Dia mendengar kita dan mendekap kita erat-erat.
Oleh: Amy Boucher Pye
Renungkan dan Doakan
Menurut Anda, mengapa kita dapat merasakan suka dan duka pada saat bersamaan? Bagaimana Anda dapat memupuk sukacita pada hari ini?
Allah Pengasih, di dunia ini, kami sering mengalami kesakitan dan penderitaan. Cetuskanlah sukacita dalam hati kami, saat kami mencari-Mu untuk menemukan pengharapan dan damai sejahtera.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Kitab Ezra menggambarkan kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Ezra 1–6 menggambarkan kembalinya lima puluh ribu orang pertama dibawah pimpinan Zerubabel (538 SM). Mereka membangun kembali mezbah (pasal 3), kembali mengadakan korban, dan berusaha membangun kembali Bait Allah (536 SM). Namun, pekerjaan pembangunan Bait Allah itu tertunda selama enam belas tahun karena pertentangan yang kuat dari pihak lawan (pasal 4–5). Di bawah pelayanan Hagai dan Zakharia, Bait Allah akhirnya selesai dibangun kembali pada tahun 516 SM. Kitab Ezra 7–10 mencatat kembalinya rombongan kedua berisi lima ribu orang Yahudi delapan puluh tahun kemudian, yang sekarang dipimpin oleh Ezra sendiri (458 SM). Rombongan ketiga yang kembali dipimpin oleh Nehemia (444 SM), suatu peristiwa yang tercatat dalam Kitab Nehemia. –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar