• Dalam Tangan Allah

    Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. –1 Tesalonika 5:24


    Baca: 1 Tesalonika 5:12-28


    Usia delapan belas menandai era baru dalam kehidupan putri saya. Di mata hukum ia telah dewasa dan berhak memberi suara di pemilihan umum mendatang. Tak lama lagi ia akan memulai kehidupan baru setelah lulus dari sekolah menengah atas. Perubahan ini membuat saya merasa hanya punya sedikit waktu berharga bersamanya di rumah. Saya perlu segera memberinya wejangan yang ia butuhkan dalam menghadapi dunia ini: cara-cara mengelola keuangan, mewaspadai masalah kehidupan yang akan timbul, dan mengambil keputusan yang tepat.


    Perasaan bahwa saya bertanggung jawab untuk membimbing putri saya menjalani hidupnya dapat dimaklumi. Saya menyayanginya dan ingin ia berkembang dengan baik. Namun, saya menyadari sesuatu—meskipun saya punya peranan penting, tetapi pertumbuhan putri saya tidak tergantung sepenuhnya pada saya. Rasul Paulus memandang jemaat Tesalonika sebagai anak-anak rohaninya karena ia telah mengajari mereka tentang Yesus. Dalam pesannya kepada mereka, ia memang mendorong mereka untuk saling menolong (1 Tes. 5:14-15), tetapi yang terutama, ia menyerahkan pertumbuhan mereka kepada Allah. Paulus menyadari bahwa Allah akan “menguduskan [mereka] seluruhnya” (ay. 23).


    Paulus percaya Allah akan mengerjakan apa yang tidak sanggup ia kerjakan: menyiapkan “roh, jiwa dan tubuh [mereka]” untuk kedatangan Yesus kembali (ay. 23). Meski surat-suratnya kepada jemaat Tesalonika berisi berbagai instruksi, tetapi kepercayaan Paulus kepada Allah atas kesejahteraan dan kesiapan mereka dapat mengajari kita bahwa pertumbuhan dalam kehidupan orang-orang yang kita sayangi sejatinya berada dalam tangan Allah (1 Kor. 3:6).


    Oleh: Kirsten Holmberg


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana selama ini cara Allah menolong Anda untuk bertumbuh dalam Dia? Pertumbuhan siapakah yang saat ini perlu Anda percayakan kepada-Nya?


    Ya Bapa, terima kasih, Engkau telah menjadi pelopor dan penyempurna pertumbuhan rohaniku. Tolonglah aku mempercayai Engkau untuk pekerjaan baik ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Gereja di Tesalonika adalah jemaat yang diberkati langsung oleh pelayanan Paulus. Tesalonika adalah kota besar yang kebanyakan penduduknya adalah orang Yunani setempat dan pendatang warga negara Romawi lainnya. Di sana juga terdapat populasi orang Yahudi yang cukup besar sehingga kehadiran rumah ibadat terasa diperlukan (Kisah Para Rasul 17:1). Seperti yang sering dilakukannya, Paulus mulai mengabarkan Injil di dalam rumah ibadat orang Yahudi (sinagoge), dengan memberitakan Yesus sebagai Mesias yang telah dijanjikan (ay. 3-4). Mereka yang percaya menjadi inti dari jemaat baru, yang kemungkinan bersekutu di rumah seorang warga setempat bernama Yason (ay. 5,7). Namun, perlawanan dari warga Yahudi di sana membuat Rasul Paulus harus meninggalkan Tesalonika dan pergi ke Berea, lalu akhirnya ke Atena. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tak Berdaya, tetapi Tetap Berdoa 2025-09-10

Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu. –2 Tawarikh 20:12 Baca: 2 Tawarikh 20:2-4, 6-12, 15 Hati An...

Halaman FB