Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. –Matius 6:21
Baca: 2 Raja-raja 5:20-27
Pada akhir tahun 1700-an, seorang pemuda menemukan sebuah depresi (bagian tanah yang mengalami kemerosotan) yang misterius di Pulau Oak, Nova Scotia. Ia menduga bahwa para bajak laut—mungkin saja Kapten Kidd yang legendaris—telah mengubur harta karun mereka di sana, jadi ia dan beberapa rekannya memulai penggalian. Mereka tidak pernah menemukan harta karun apa pun di sana, tetapi kabar angin sudah telanjur menyebar. Selama berabad-abad, orang-orang menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk menggali tempat itu. Akibatnya, kini lubang tersebut memiliki kedalaman lebih dari tiga puluh meter.
Obsesi seperti itu menyingkapkan kekosongan yang terdapat dalam hati manusia. Sebuah kisah Alkitab juga menunjukkan bagaimana perilaku seseorang mengungkapkan kehampaan serupa dalam hatinya. Gehazi telah lama menjadi pelayan andalan nabi besar Elisa. Namun, ketika Elisa menolak pemberian mewah seorang panglima yang disembuhkan Allah dari kusta, Gehazi mengarang cerita untuk mendapatkan sedikit jarahan (2 Raj. 5:22). Saat Gehazi pulang, ia membohongi sang nabi (ay. 25). Namun, Elisa tahu. Ia bertanya kepada Gehazi, “Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau?” (ay. 26). Akhirnya, Gehazi mendapatkan yang ia inginkan, tetapi kehilangan apa yang penting ( ay. 27).
Yesus mengajar kita untuk tidak mengejar harta dunia dan sebaliknya “kumpulkanlah . . . harta di sorga” (Mat. 6:20).
Waspadalah terhadap jalan pintas apa pun untuk menjawab keinginan hati Anda. Mengikut Yesus adalah jalan yang sejati untuk memenuhi kekosongan hati Anda.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Apa yang paling Anda dambakan saat ini? Ambisi dan obsesi apa yang membuat Anda merasa hampa?
Ya Allah, kuserahkan hasrat hatiku kepada-Mu. Tolonglah aku untuk mendambakan harta yang Engkau pandang berarti.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Raja Aram menawarkan hadiah bagi siapa saja yang dapat menyembuhkan Naaman dari kustanya (2 Raja-Raja 5:5-6). Setelah Allah memakai Elisa untuk menyembuhkan Naaman, Elisa menolak menerima hadiah apa pun. Namun, Gehazi, hamba Elisa, sangat tamak dan menyalahgunakan kedudukan yang dipercayakan kepadanya. Ia menipu dengan meminta 3.000 uang perak dan dua setel pakaian yang bagus dari Naaman (ay. 22-24 BIS). Atas ketamakan dan penipuannya, Gehazi dihukum berat (ay. 27).
Kitab Suci jelas-jelas menyatakan bahwa sifat tamak tidaklah pantas bagi mereka yang percaya kepada Yesus (Efesus 5:3; Kolose 3:5), terutama bagi mereka yang menyebut diri sebagai hamba Allah (1 Timotius 3:3,8; Titus 1:7). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar