Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam. –Amsal 20:5
Baca: Amsal 20:4-5, 24-25
Pada tahun 1992, Bill Pinkney berlayar seorang diri mengelilingi dunia dan menempuh rute yang sulit dengan mengitari sejumlah tanjung besar di belahan bumi selatan yang berbahaya. Ia melakukannya demi suatu maksud mulia, yaitu untuk mengilhami dan mendidik anak-anak, termasuk murid-murid di bekas sekolah dasarnya di kawasan kumuh kota Chicago. Tujuannya? Untuk menunjukkan seberapa jauh mereka dapat melangkah jika mereka tekun belajar dan memegang komitmen—kata yang digunakan Bill untuk menamai kapalnya. Saat Bill membawa anak-anak sekolah berlayar di atas kapal Komitmen, ia berkata, “Saat memegang tangkai kemudi kapal itu, mereka belajar tentang arti kendali, pengendalian diri. Mereka belajar tentang kerja sama tim . . . semua hal dasar yang dibutuhkan seseorang dalam hidup untuk mencapai sukses.”
Ucapan Pinkney menggambarkan kebijaksanaan Salomo. “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya” (Ams. 20:5). Sang raja mengajak orang-orang untuk mengkaji tujuan hidup mereka. Salomo menasihati kita, “Pikir baik-baik sebelum menjanjikan kurban kepada Tuhan. Boleh jadi engkau akan menyesal kemudian” (ay. 25 BIS).
Tujuan jelas yang dimiliki William Pinkney akhirnya mengilhami tiga puluh ribu murid dari seluruh Amerika Serikat untuk menarik hikmah dari perjalanannya tersebut. Ia pun menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang masuk dalam daftar National Sailing Hall of Fame. “Anak-anak kita memperhatikan,” ujarnya. Dengan tujuan serupa, marilah kita mengarungi hidup ini dengan dituntun oleh petunjuk Allah bagi kita.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Dalam hidup Anda, apa yang sesungguhnya menjadi alasan Anda bekerja atau melayani? Apa yang Anda harapkan dapat Anda wariskan dari pencapaian Anda?
Allah yang setia, ilhamilah aku untuk tekun bekerja demi suatu tujuan yang memuliakan-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Amsal adalah kata-kata hikmat yang diperoleh dari pengamatan terhadap hidup. Ketika Salomo meminta Allah memberinya hikmat agar dapat memerintah umat-Nya, Allah menganugerahkan itu kepadanya (1 Raja-Raja 3:5-9; 4:29-31). Sebagian dari hikmat itu mungkin berupa wawasan adikodrati yang diberikan Allah secara ajaib pada saat ia membutuhkannya (Amsal 20:24). Namun, Allah bisa juga mengizinkannya untuk melihat kehidupan dengan jernih dan memahaminya dengan cara yang tidak terpahami oleh orang lain.
Salomo “menggubah tiga ribu amsal” (1 Raja-Raja 4:32) dan banyak di antaranya terdapat dalam Kitab Amsal. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar